Pasca Dikepung Massa, Kantor LBH Jakarta Ditutup Sementara
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA.co.id – Pasca pengepungan dan intimidasi yang dilakukan massa Minggu malam hingga Senin dinihari, kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta ditutup untuk sementara. Tak tampak aktivitas yang terlihat dari dalam gedung yang beralamat di Jalan Diponegoro, Salemba, Jakarta Pusat itu.
Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur membenarkan perihal dihentikannya aktivitas sementara di gedung LBH Jakarta pasca insiden pengepungan massa malam tadi.
Menurut Isnur, keputusan untuk menghentikan sementara berbagai aktivitas di gedung itu dilakukan untuk menjaga kondusifitas. "Iya, hari ini kita tutup sementara. Karena kondisi kantor juga masih berantakan kan. Bekas batu, pecahan kaca, dan lain sebagainya," kata Muhammad Isnur kepada VIVA.co.id, Senin 18 September 2017.
Ia menambahkan, keputusan untuk menutup sementara gedung juga karena pertimbangan untuk menghindari penyerangan susulan. Sebab, masih ada pihak yang menganggap gedung tersebut menjadi tempat persembunyian atau sarang aktivis PKI. "Dan itu juga saran atau masukan polisi ke kita malam tadi. Jadi kita putuskan untuk menutup sementara sampai benar-benar kondusif," ujarnya.
Pantauan VIVA.co.id di lapangan, situasi lalu lintas di sekitar Jalan Diponegoro arah RS Ciptomangunkusumo sudah berjalan dengan normal. Sejumlah petugas Kepolisian dari Polres Jakarta Pusat tampak masih berjaga-jaga di sekitar kantor LBH Jakarta itu.
Selain itu, puing-puing bebatuan masih terlihat memenuhi halaman parkir gedung yang berada di ujung Jalan Candi Mendut itu.
Sudah kondusif
Sebelumnya, polisi berhasil membubarkan massa yang mengepung LBH Jakarta dengan kendaraan taktis. Pembubaran secara paksa ini membuat Jalan Proklamasi-Jalan Diponegoro, Menteng, sempat porak poranda imbas kerusuhan yang terjadi saat aksi pembubaran massa.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, Senin, 18 September, dinding dari taman yang terletak di pertigaan jalan, rubuh. Kondisi dinding yang rubuh sendiri berantakan. Batu-batu yang menyusun dinding itu berserakan.
Diduga, batu-batu yang berantakan ini digunakan untuk melempar petugas Kepolisian yang mencoba mendesak massa untuk menjauh dari Jalan Diponegoro. Sementara, di Jalan Diponegoro yang mengarah menuju LBH, terlihat batu-batu bekas lemparan kepada petugas.
Selain itu, beton pembatas jalan atau movable concrete barrier yang berada di pertigaan juga nampak berjatuhan tak karuan. Namun, pecahan puing sarana umum yang porak poranda ini sudah dibereskan sehingga saat warga beraktifitas pagi ini sudah lebih rapih.
Suasana pasca pembubaran massa di LBH Jakarta Senin, (18/9/2017) pukul 02.50 WIB. Foto: Fajar GM
Sebagai informasi, kerusuhan mulai terjadi ketika sekitar pukul 01.28 WIB, Senin, 18 September 2017. Polisi memutuskan pembubaran massa yang mengepung LBH sejak 21.50 WIB dengan menggunakan water cannon dan gas air mata.
Hal itu membuat massa menyebar ke arah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jalan Kimia, serta Cikini.
Kerusuhan berupa aksi lempar-lemparan terjadi kurang lebih selama dua jam hingga sekitar pukul 01.40 WIB. Saat ini, kondisi sudah kondusif meski suasana porak poranda.
Aparat polisi masih bersiaga di sejumlah tempat dengan kendaraan taktis, utamanya di depan gedung Bioskop Metropole XXI dan di awal Jalan Proklamasi. Massa sudah tidak terlihat ada yang berkerumun.
Saat ini, kondisi sekitar LBH Jakarta sudah kondusif. Polisi menyiapkan kendaraan taktis seperti water cannon dan barracuda di sekitar LBH Jakarta. (mus)