Otak Pembunuhan Bos Alton Kids Mantan Preman Tanah Abang
- Istimewa
VIVA.co.id – Misteri pembunuhan disertai perampokan terhadap pasangan suami istri bos garmen Alton Kids, Husni Zarkasih da Zakiyah Masrur, terungkap sudah.
Semua berawal dari penangkapan tiga pelaku bernama Ahmad Zulkifli, EK dan SU di ruang karaoke di sebuah hotel di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Dari penangkapan ini, terungkap juga bahwa pembunuhan dan perampokan ini diotaki Ahmad Zulkifli, bekas sopir pribadi Husni yang belum lama dipecat.
Sebelum kasus ini terungkap pada Selasa, 12 September 2017, keluarga korban sempat berbincang dengan VIVA.co.id, tentang latar belakang Zulkifli. Cerita ini dipaparkan sepupu korban, Roufah melalui sambungan telepon.
Menurut Roufah, berdasarkan cerita dari korban semasa hidup, Ahmad Zulkifli merupakan mantan preman di Tanah Abang.
"Dia orang Purbalingga, tapi katanya mantan preman di Tanah Abang," kata Roufah.
Karena latar belakang itulah, saat jasad kedua korban ditemukan di aliran Kali Klawing di Kabupaten Purbalingga pada Senin, 11 September 2017, keluarga sudah menaruh curiga bahwa Zulkifli pelakunya.
Apalagi baru sekitar satu bulan Zulkifli dipecat dari pekerjaannya sebagai sopir pribadi Husni. "Kecurigaan keluarga dia pelakunya, itu sudah disampaikan ke polisi," kata Roufah.
Roufah memang tidak begitu mengenal Zulkifli. Hanya saja menurutnya, kedua korban merupakan orang baik dan dermawan.
"Pak Husni orangnya baik, mereka donatur di Pondok Pesantren Alquran Buaran, Pekalongan. Bahkan baru beli tanah di daerah Parung untuk pembangunan pesantren," kata Roufah.
Zulkifli ditangkap bersama EK dan SU pada Rabu, 13 September 2017, atau tiga hari setelah membunuh Husni dan Zakiyah di rumah korban di Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dari pemeriksaan terhadap pelaku, terungkap ternyata memang Zulkifli dalang dari pembunuhan dan perampokan. Zulkifli membunuh bekas majikannya itu karena sakit hati atas pemecatan dirinya.
"Iya, ada motif sakit hati," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Nico Afinta.
Sementara EK dan SU, meski juga pernah bekerja sebagai karyawan di pabrik garmen milik korban dan terkena PHK tanpa pesangon, tapi mereka mau ikut berbuat jahat dengan Zulkifli karena ingin menguasai harta korban. (ase)