Air Surut, Makam Keramat Bermunculan di Waduk Jatigede

Kondisi Waduk Jatigede, Sumedang.
Sumber :
  • ANTARA/Dedhez Anggara

VIVA.co.id – Makam-makam bersejarah yang selama ini berada di dasar Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, dalam beberapa waktu belakangan ini mendadak bermunculan lagi ke permukaan air.

Kota Padang Dilanda Kekeringan, 96 Ton Air Bersih Sudah Didistribusikan ke Warga

Makam keramat yang selama ini dikenal sebagai situs bersejarah Astana Gede, muncul lagi ke permukaan, akibat air waduk yang mengalami surut.

Air di waduk terbesar kedua di Indonesia ini, surut drastis akibat kemarau panjang yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Antisipasi Puncak Kemarau di RI, DPR Ingatkan Pemerintah Potensi Bencana Kekeringan

Salah satu makam yang muncul ke permukaan air ialah makam leluhur Sumedang, Prabu Lembu Agung. Padahal sebelumnya makam ini ditenggelamkan untuk kepentingan penampungan air waduk.

Kondisi air waduk yang surut dapat terlihat wilayah Desa Cipaku, pesisir permukaan air mengalami penyurutan hingga sepanjang 20 meter dan sedalam lima meter dari kondisi permukaan air normal.

Kota Padang Mulai Dilanda Kekeringan, Sejumlah Wilayah Alami Krisis Air Bersih

Abah Tisna salah satu warga setempat menuturkan, air waduk mulai surut sejak dua bulan lalu. Kondisi ini menyebabkan enam wilayah kecamatan di Sumedang mengalami kekeringan. Kondisi menyebabkan masyarakat tak bisa lagi mengairi lahan pertanian.

Sejumlah  warga sekitar waduk bahkan terpaksa memanfaatkan area lahan persawahan yang berada di dalam area waduk yang surut untuk bercocok tanam. 

"Di dalam waduk memang dulunya sawah dan kebun, sekarang muncul dan ditanami masyarakat untuk menanam kacang," kata Abah Tisna, Rabu, 6 September 2017.

Waduk Jatigede merupakan waduk buatan, luas waduk ini mencapai 3.035.34 hektare. Waduk ini menenggelamkan tiga wilayah kecamatan.

Pembangunan waduk sebenarnya digagas sejak zaman Pemerintah Kolonial Belanda di tahun 1963. Tapi waduk ini baru selesai dibangun dan diresmikan pada Agustus 2015.

Laporan John Hendra dari Sumedang, Jawa Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya