Catur Yuliantoro Tewas Akibat Tertembak Roket Flare
- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota memastikan suporter tim nasional Indonesia, Catur Yuliantoro, tewas akibat tertembak roket flare yang dilepaskan penonton lain di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi, Jawa Barat. Insiden itu terjadi saat dia menonton pertandingan persahabatan antara timnas Indonesia melawan Fiji Sabtu kemarin.
"Kami baru menyimpulkan itu saja bahwa kematian korban berasal dari roket flare," kata Kepala Polres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hero Bachtiar, Minggu, 3 September 2017.
Diduga roket flare itu dilepaskan pelaku dari tribune selatan atau tribun yang tepat berada di belakang gawang, sementara saat itu korban berada di tribune timur.
Menurut Hero, petugas sudah mengamankan barang bukti berupa selongsong suar dan pengaman roket flare. "Kami temukan beberapa casing hand flare dari tribun selatan," kata Hero.
Hero mengatakan, hingga saat ini sudah ada sejumlah saksi yang diperiksa terkait kematian pria 25 tahun itu. Namun, polisi belum menemukan pelaku insiden maut itu.
"Pelakunya belum diamankan, penyidik masih menggali keterangan saksi-saksi yang ada di lapangan," kata Hero.
Sementara itu, jenazah Catur sudah dimakamkan keluarganya di TPU Ziadatul Ikhsan, Duren Sawit Jakarta Timur, pukul 10.00 WIB, Minggu, 3 September 2017, sebelumnya jenazah pria 25 tahun itu disemayamkan di rumah keluarganya di Jalan Kampung Sumur Nomor No 150, RT 4 RW 10, Klender, Jakarta Timur.
Mertua Almarhum, Nurhasan mengatakan, Catur meninggalkan seorang istri dan anak berusia tiga tahun.
Selama hidupnya dia merupakan pendukung setia Timnas Indonesia dan mengidolakan Irfan Bachdim.
"Dia ini pendukung setia timnas dan penggemar berat Irfan Bachdim. Ya kalau bisa dia (Irfan Bachdim) mau ke sini juga," ujarnya.
Catur tewas akibat mengalami luka bakar setelah tertembak petasan yang dilepaskan suporter Indonesia lainnya. Dia saat itu sedang duduk menyaksikan laga Indonesia kontra Fiji di tribune timur. (ren)