Lapaknya Digusur PT KAI, Pedagang Klender Mengadu ke Djarot
- Viva.co.id/Eduward
VIVA.co.id – Dibongkarnya lahan penjualan bunga hias di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur, membuat pedagang mengadukan nasibnya ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.Â
Lapak mereka yang digusur oleh PT. KAI diharapkan mendapat gantinya sesegera mungkin agar bisa berjualan kembali.Â
Torang Simbolon, salah satu perwakilan pedagang, mengadukan hal itu Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. "Kita udah beberapa kali mohon lokasi sama Pemerintah Kota dari Wali Kota Jakarta Timur. Cuma tempatnya tidak ada," kata Torang saat mengadukan keluhannya kepada Djarot di Balai Kota, Kamis 31 Agustus 2017.Â
Torang mengatakan, dari total 35 pedagang yang ada, 20 orang sudah dipindah ke lokasi penjualan sementara di dekat Tempat Pemakan Umum Pondok Kelapa. Jaraknya yang tak sampai lima kilometer itu sebenarnya tak terlalu jauh. Namun ia mengeluhkan, lahan yang disiapkan tak bisa menampung pedagang semuanya. Â "15 orang lagi belum bisa ke sana. Dikarenakan tempat itu tidak muat," kata dia.Â
Mendengar itu, Djarot pun berjanji akan mencarikan lokasi yang layak bagi pedagang. Hanya dia, meminta kesediaan pedagang yang masih bertahan membongkar sendiri dagangannya karena menggunakan sedikit bahu jalan. "Nanti kita carikan tempat yang cocok. Tapi nanti segera di bersihkan. Ini ganggu," ujarnya.Â
Lebih lanjut, Torang menjelaskan, usulan pemindahan tempatnya berjualan sudah diajukan ke Pemerintah Kota Jakarta Timur sejak 6 bulan lalu. Ia bahkan sempat ditawarkan pindah ke Jalan Alu - Alu Rawamangun, tapi hingga dibongkar pada tanggal 29 Agustus 2017 tak mendapatkan jawaban pasti.  "Saya sudah dua kali bersurat nih. Sebelum digusur sekali surat dan sesudah digusur," ujarnya.Â
"Semula Pemda ngomong tidak dikasih sama (Dinas) pertamanan. Tapi surat saya ga dijawab. Apa kek jawaban itu, biar ada dasar kita," ujarnya.Â
Torang menginginkan dia dan teman - teman lainnya yang belum mendapatkan tempat baru agar segera mendapat kepastian. Sebab awal KAI berencana merevitaliasi stasiun karena untuk perluasan dan proyek double double track, pihaknya sebetulnya sudah bersedia untuk direlokasi. "Kita mah di jalan sekarang terbuang. Jadi tidak belum ada realiasasinya. Sebagian teman sudah ada tempatnya di Pondok Kelapa sebagian, kami belum ada tempat," ujarnya. (mus)