Evakuasi Agus Woro dari Menara Sutet Dilanjutkan Sabtu
- VIVA.co.id/Foe Peace
VIVA.co.id – Upaya evakuasi Agustinus Woro (48), pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menaiki menara saluran udara tenaga ekstra tinggi (sutet) di Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat sore, 18 Agustus 2017 gagal. Namun hal ini tidak membuat petugas patah arang untuk dapat menurunkan pria itu dari tiang sutet.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya tak akan sendiri melakukan evakuasi menurunkan Agus. Pihaknya akan bekerja sama dengan petugas PLN dan juga petugas Kepolisian.
"Saat ini, kita sifatnya sudah BKO (Bantuan Kendali Operasional). Kita akan koordinasi dengan PLN dan juga pihak Kepolisian," kata Satriadi kepada VIVA.co.id, Jumat malam, 18 Agustus 2017.
Satriadi mengatakan, alasannya bekerja sama dengan PLN dan Kepolisian karena Agus melakukan perlawanan yang dapat membahayakan. Maka dari itu dibutuhkan bantuan PLN dan Kepolisian.
PLN mengetahui bagian mana dari tiang sutet tersebut yang memiliki aliran listrik dan mana yang tidak. Pihak Kepolisian juga mempunyai keahlian untuk melumpuhkan dan menjaga ketertiban masyarakat.
"Tugas kita sebenarnya kan jika ada orang tidak berdaya dan butuh diselamatkan. Kalau ini lain, dia (Agus) melawan. Kalau sudah ada perlawanan itu bukan ranah kita. Karena kita tidak memiliki kemampuan untuk melumpuhkan," ujarnya.
Perlawanan yang dilakukan oleh Agus Woro, menurut Satriadi yakni menyiramkan bensin dan mengancam akan membakar petugas. Agus Woro juga ingin melepaskan tali pengaman yang dipakai anggota untuk evakuasi.
Mengingat resiko evakuasi yang cukup berbahaya, akhirnya proses evakuasi yang dilakukan pada Jumat sore dihentikan dan tetap membiarkan Agus berada di atas sutet. Evakuasi akan kembali dilakukan pada esok hari, Sabtu, 18 Agustus 2017.
Tapi, lanjut Satriadi, proses evakuasi besok masih tergantung dari pihak PLN dan Kepolisian. "Kalau seandainya sudah clear tidak ada arus listrik, sudah tidak ada perlawanan dari Agus, baru kita bisa evakuasi." (mus)Â