Sebelum Diresmikan, Pompa Air Mancur Menari Monas Terbakar
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id –  Air mancur menari yang berada di kawasan Monumen Nasional (Monas) diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta. Air mancur indah ini akan menghibur warga Jakarta dan lainnya yang berlibur di Monas.
Namun, di balik indahnya air mancur yang sudah tidak berfungsi sejak 2009 lalu, ada 17 orang pekerja yang selama tiga bulan bekerja tak kenal lelah agar air mancur ini kembali berfungsi.
Salah satu pekerja bernama Budi Himawan (40). Dia mengatakan, pengerjaan dan perbaikan air mancur ini berjalan selama tiga bulan, di mana dua bulan pertama adalah pengerukan lumpur. "Kurang lebih tiga bulan. Dari awal angkat lumpur. Lalu betulin pompa, terus lampu karena kondisi kabel tidak ada kita pasang baru," ujar Budi di acara peresmian air mancur Monas, Sabtu malam, 12 Agustus 2017.
Total, kata Budi, ada sekitar 800 lampu untuk membuat air mancur ini layaknya penari dengan bermacam warna tersebut. "Kalau lampu baru semua. Kalau pompa airnya kita perbaiki," katanya.
Lebih lanjut, Budi menambahkan, dalam pengerjaan dan perbaikan air mancur yang dibangun sejak tahun 2005 banyak keluh kesahnya. "Keluhnya ya panas. Lalu pas uji coba beberapa kali terbakar pompanya," ujarnya.
Untuk perbaikan ini, lanjutnya, memang tim yang diberi nama Mechanic Engineering ini tidak dibebani target pengerjaan. Namun, dalam prakteknya tim ini bisa bekerja dari pagi hingga malam. "Pagi kalau masuk jam 7 sampai jam 5. Tapi kadang kerja sampai jam 9 atau jam 10. Tergantung capeknya gimana. Kita juga tidak ada target selesai. Kebetulan memang selesai pas bulan Agustus," ujarnya.
Setiap anggota tim memang mempunyai spesialis masing-masing, mulai dari mengurusi sistem listrik, pompa hingga tim kebersihan.
Sementara itu, anggota tim lainnya bernama Reynaldi (23) mengatakan, beberapa kesulitan dalam perbaikan Air Mancur yang diberi nama Jakarta Monas Fountain. "Mesin pompa kan sudah lama tidak akfif, mesti bersihin lumpur yang bau," katanya.
Untuk itu, mereka semua berharap warga dapat menjaga kebersihan dan jangan merusak air mancur ini. "Harapannya tidak merusak lah. Dijaga ini semua kan buat masyarakat. Kalau dari kitanya jadi tambah kerjaan untuk nge-maintance air mancur ini," katanya.
Kepala Kantor Pengelola Kawasan Monas, Sabdo Kristianto mengatakan, perbaikan air mancur menari tidak menggunakan dana APBD, namun dilakukan secara bergotong-royong oleh Petugas Mechanical Electrical UPK Monas.
"Hal ini berawal dari pengurasan kolam untuk mengurangi serangan nyamuk, dan pembersihan pompa sebagai upaya penyelamatan asset. Usaha untuk menyalakan kembali pompa kemudian berlanjut menjadi upaya penyalaan kembali air mancur," ujarnya.Â
Untuk menghargai kerja keras para pekerja, pihak Pemprov DKI Jakarta pun memberikan penghargaan. "Semua pekerja mendapatkan penghargaan atas jerih payahnya." (mus)Â