Djarot Minta Sistem Pengawasan Ujian Tak Dijaga Polisi

Ilustrasi soal Ujian Nasional
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tidak sepakat dengan sistem pengawasan ujian akhir bagi siswa yang selalu dijaga Kepolisian.

UN, PPDB Zonasi, Kurikulum Merdeka Belajar, Akan Dikaji Menteri Mu’ti dan Minta Masukan Daerah

Menurut dia, cara itu membuat siswa tertekan, karena selalu dihantui adanya bocoran lembar jawaban setiap memasuki masa ujian. "Betapa saya marah waktu itu ujian sampai dijaga polisi. Itu apa-apaan. Sehingga, anak-anak itu stres. Karena takut bocor. Ampun deh," kata Djarot di kawasan Jakarta Utara, Sabtu 12 Agustus 2017.

Djarot mengatakan, pengawasan seperti itu justru tidak akan menyelesaikan masalah jika terus diterapkan bagi siswa.  Harusnya, integritas guru lah yang perlu ditegakkan, agar kualitas sumber daya pencetak generasi penerus lebih berkualitas.

7 Tips Menghadapi Ujian Nasional: Persiapan yang Efektif untuk Sukses

"Kalau kita takut (soal ujian) bocor, berarti bagaimana kita bisa memberikan pendidikan kualitas SDM yang bagus. Kalau guru, kepala sekolah enggak bisa dipercaya, sampai soal ujian itu ditaruh di kantor polisi," kata dia.

Ia pun mengingatkan, agar pendidikan budi pekerti diutamakan. Antara guru dan orangtua perlu saling berkomunikasi intensif supaya anak murid mempunyai ilmu tidak hanya dalam pengetahuan tapi dalam karakter manusia.

Sepenggal Kisah Awak KRI Nanggala Raih Nilai Sempurna Ujian Fisika SMA

"Bukan hanya sebagai pengajar yang tanggung jawabnya hanya transfer of knowledge. Tetapi, Anda lebih bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan. Bukan sekadar pengajar, tetapi pendidik," ujarnya. (asp)

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

Wacana UN Diberlakukan Kembali, Ini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti

Mendikdasmen berencana mengundang pakar dan ahli pendidikan untuk membahas soal UN.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024