Respons Warga soal Rencana DKI Naikkan Tarif Parkir

Mesin Terminal Parkir Elektronik di pinggir jalan.
Sumber :
  • viva.co.id/Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menaikkan tarif parkir di ibu kota. Saat ini, pemerintah daerah masih mengkaji rencana tersebut.

Rencana kenaikan tarif parkir tersebut ditanggapi beragam oleh sejumlah warga. Sebagian mereka menolak rencana kenaikan tarif parkir itu.

Salah satunya yaitu Rendi (29). Dia yang sehari-harinya memakai sepeda motor tidak sependapat dengan rencana Pemprov DKI tersebut. Sebab, kenaikan tarif parkir tersebut dianggap akan memberatkan pengendara.

"Saya sih enggak setuju kalau tarif parkir naik. Soalnya memberatkan ya. Kalau tarif parkir itu kan per jam, kalau tarifnya dinaikkan, ditambah hitungan per jam, itu pasti bakalan mahal banget bayarnya," kata Rendi saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Jumat, 11 Agustus 2017.

Suara senada datang dari Zaki (27). Pria yang sehari-hari beraktivitas menggunakan mobil pribadi ini tidak setuju dengan rencana pemerintah menaikkan tarif parkir.

"Enggak setuju lah, masa mau parkir saja sekarang dimahalin. Pajak kendaraan juga katanya mau naik, parkir juga mau naik, kasihan warga," katanya.

Menurut Jack, pemerintah bisa menaikkan tarif parkir asalkan diiringi dengan pembangunan infrastruktur dan penunjang lainnya. Dengan begitu, masyarakat mendapatkan sesuatu yang seimbang dari membayar mahal parkir.

Jika tujuannya untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum, pemerintah harus memastikan transportasi umum sudah berjalan baik, aman, dan nyaman untuk warga.

Detik-Detik Tukang Sampah di Koja Coba Perkosa Siswi SMP yang Sedang Sakit

"Jangan tarif parkir mau dinaikin, masyarakat dipaksa naik transportasi umum tetapi transportasi umumnya itu kondisinya kurang baik," ujarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menaikkan tarif parkir. Namun, belum menentukan berapa besaran kenaikannya. Meski begitu, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin tarif parkir di pinggir jalan dinaikkan cukup signifikan. 

KPU DKI: Debat Cagub-Cawagub untuk Pertimbangan Warga Memilih pada 27 November 2024

"(Kenaikannya) akan dikaji secara mendalam dulu, terutama tarif parkir yang di tepi jalan itu harusnya lebih mahal," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2017. 

Menurutnya, parkir di pinggir jalan kerap menyebabkan kemacetan. Dengan tarif yang mahal diharapkan pengendara tak terlalu lama parkir. 

Zona-zona Ini yang Bikin Jalan Berbayar Elektronik Bisa Diterapkan di Jakarta
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi

Pemprov Jakarta Bakal Kaji Wacana Kantin Sekolah Dipungut Pajak

DPRD Jakarta menilai kantin sekolah berpotensi menghasilkan pendapatan retribusi daerah.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024