'Pedih Hati Saya, Anak Meninggal Dunia karena Dibakar'

Asmawi, ayah Muhamad Al Zahra alias Joya, saat menyaksikan polisi membongkar makam anaknya untuk mengautopsi jasad Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu, 9 Agustus 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dani

VIVA.co.id - Asmawi, (56), ayah Muhamad Al Zahra alias Joya, belum menerima kematian anaknya yang dikeroyok dan dibakar massa. Dia tak henti menangis ketika menyaksikan makam anak pertamanya itu dibongkar untuk kepentingan autopsi oleh polisi.

Pengemudi Koboi Ngaku TNI Umbar Tembakan di Depok Berujung Ditangkap

"Saya tidak pernah mendidik anak sebagai pencuri. Saya yakin anak saya bukan pencurinya," kata Asmawi saat menyaksikan pembongkaran makam anaknya di Tempat Pemakaman Umum Kedondong, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu, 9 Agustus 2017.

Asmawi yang duduk sambil bersila di depan makam Zahra tak melepas sapu tangannya. Sesekali wajahnya selalu diusap karena air mata terus menggenang di kelopak matanya. "Ini negara hukum, kenapa anak saya dipukul dan dibakar mati. Dasarnya apa," katanya, menggugat.

Wali Kota Depok Dilaporkan ke Bawaslu, Dugaan Cawe-cawe Ikut Kampanye Salah Satu Paslon

Dengan nada meledak-ledak, Asmawi tak mampu menahan emosinya. Dia menegaskan tidak rela anaknya dibakar massa sampai meninggal dunia. "Saya selalu mengajarkan kebaikan kepada anak saya. Pedih hati saya, anak meninggal dunia karena dibakar," katanya.

Makam Muhammad Al Zahra dibongkar oleh tim forensik polisi pada Rabu, 9 Agustus 2017. Pembongkaran makam di Kampung Buni Asih, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, itu untuk mengautopsi jazad Zahra.

Skandal Manipulasi Nilai Rapor Siswa, Kepsek SMPN 19 Depok: Kami Siap dengan Konsekuensinya

Zubaedah, istri mendiang Zahra, tak hadir dalam proses autopsi meski mengizinkan polisi membongkar makam suaminya. Dia mengaku belum menerima kenyataan suaminya meninggal dunia dengan cara yang tragis.

"Sang istri tidak bisa hadir karena masih syok," kata Abdul Chalim, pengacara Zubaedah, saat ditemui di lokasi autopsi di Tempat Pemakaman Umum Kedondong.

Zahra alias Zoya, 30 tahun, adalah warga Kampung Jati, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Dia tewas setelah dikeroyok dan dibakar massa karena dituduh mencuri amplifier Musala Al Hidayah di Kecamatan Babelan, yang berjarak 34 kilometer dari rumahnya, pada 1 Agustus 2017.

Polisi menetapkan dua orang sebagai tersangka pelaku pengeroyokan dan pembakaran Zahra. Aparat masih memburu lima orang lain yang diduga kuat terlibat dalam aksi brutal itu. (mus)

Imam-Ririn saat debat pertama di studio tvOne

Imam-Ririn Unggul di Survei, PKS: Mayoritas Warga Depok Inginkan Keberlanjutan Bukan Perubahan

Menurut hasil survei tersebut juga ditemukan bahwa approval rating atau tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Idris-Imam sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024