Selain Acho, Penghuni Green Pramuka Lain Juga Mengamuk
- VIVA.co.id / Anwar Sadat
VIVA.co.id – Sejumlah pemilik dan penghuni rusun Apartemen Green Pramuka City, Rawasari, Jakarta Timur, mendatangi kantor customer service tower Fagio, Senin siang 7 Agustus 2017. Kedatangan mereka untuk mengajukan protes kepada pengelola atas ketidaknyamanan yang dirasakan terkait pelayanan apartemen tersebut.
Seorang penghuni bernama Desi, meluapkan amarahnya kepada aparat keamanan dan juga petugas pelayanan apartemen. Sebagai penghuni, ia mengaku tidak diperkenankan memarkir kendaraan sepeda motornya di depan tower tempat Ia tinggal.
"Saya harus gimana, masa enggak boleh parkir di depan tempat saya. Harus jauh banget parkirnya, bawa barang berat," kata Desi di lokasi.
Desi juga menambahkan, hampir setiap hari ia harus parkir di lokasi yang jauh dari tempat tinggalnya. Anaknya juga kerap kali terlambat karena jauhnya lokasi parkir. "Coba bayangkan itu. Bagaimana kalau seperti itu. Manajemen nya juga tidak mau bertanggung jawab dan enggak berani menemui kita. Hanya melalui security," ujarnya
Kemudian petugas keamanan sempat membawa Desi ke kantor pengelola yang ada di basement. Saat itu, Desi sempat ditarik dan diperlakukan kasar oleh pihak kemanan sekitar. "Sudah beberapa kali tadi saya digituin (ditarik)," ujarnya.
Selain Desi, penghuni lainnya juga turut mengeluarkan amarahnya. Penghuni mengeluhkan sulitnya mendapatkan tempat parkir. Bahkan, terkesan ada perbedaan penghuni yang menggunakan mobil dan motor. Namun ketika ditanyakan pengelola seakan menghindar dari tanggung jawab.
"Pengelolanya selalu kayak begini. Enggak pernah mau tanggung jawab," ujarnya.
Diketahui, komika Acho dilaporkan oleh pihak pengembang rusun atau apartemen Green Pramuka City pada tahun 2015. Dia dilaporkan karena menuliskan keluhannya tentang janji-janji pengembang yang tidak direalisasikan.
Acho hanya menyatakan kebenaran dan memberi informasi agar publik bisa berhati-hati ketika memilih apartemen. Salah satu hal yang diabaikan pengembang, kata dia, adalah penyediaan parkir untuk penghuni. Nyatanya, area parkir sering penuh. Oleh karena itu, penghuni harus memarkirkan kendaraan di area dengan tarif per jam dan hal ini membuat banyak penghuni merasa kecewa.
Â