Wow, Harga Sapi Kurban Ini Rp1 Juta Per Kilogram
VIVA.co.id – Meski Hari Raya Idul Adha masih cukup lama, tapi para pedagang hewan kurban mulai berlomba-lomba menjajakan dagangannya.
Berbagai jenis hewan kurban disiapkan, mulai dari kambing hingga sapi. Tak hanya hewan lokal, para pedagang juga menyiapkan hewan kurban dari berbagai negara penghasil hewan.
Seorang pedagang hewan kurban di Kota Depok, Jawa Barat, bahkan berani mendatangkan sapi asal Jepang yang harganya mencapai ratusan juta per-ekornya.
Menurut pedagang hewan kurban yang bernama Haji Doni itu, sapi asal Jepang itu berjenis Wagyu. Sapi ini memiliki banyak keunggulan dari sapi jenis lain.
Salah satu keunggulan sapi berwarna hitam ini ialah, mampu memiliki bobot mencapai satu ton per-ekornya. Tak hanya itu, konon daging sapi jenis ini juga memiliki rasa yang lebih enak dari daging sapi lainnya.
Doni mengatakan, harga satu ekor sapi jenis Wagyu asal Jepang yang memiliki berat satu ton, berkisar antara Rp200 juta sampai Rp250 juta.
"Nilainya empat kali lipat dari daging reguler yakni jika daging biasa Rp110.000 - Rp120.000 per-kilogram, maka Wagyu Indonesia dijual hingga Rp600.000. Sedangkan daging Wagyu impor harganya bisa sampai Rp850.000 per kilogram, sementara yang asal Jepang bahkan di atas Rp1 juta," kata Doni, Kamis, 3 Agustus 2017.
Meski berasal dari Jepang, Doni memastikan jika sapi-sapinya itu halal untuk di konsumsi. "Kalau yang ini 100 persen halal karena perawatannya asli Indonesia," katanya.
Doni menuturkan, pada tahun 2017, jumlah hewan yang disiapkan jauh lebih banyak dari jumlah tahun lalu, yakni sebanyak 6.500 ekor hewan kurban.
"Jumlah ini naik sebanyak 300 ekor, jika dibandingkan tahun lalu. Selain jenis sapi Wagyu dan jenis Limosin, hewan kurban lainnya yang didatangkan dari berbagai daerah, seperti NTT, NTB, Bali, sampai Atambua," katanya.
Bikin Mewek, Begini Deep Talk Irfan Hakim Bareng Sapi Peliharaannya Sebelum Disembelih
Di malam takbiran sebelum waktu penyembelihan, Irfan Hakim mendatangi salah satu sapi jumbonya yang bernama Condrosimo atau Momo di peternakan.
