Polisi Bekuk DJ Nyambi Jual Sabu di Tempat Hiburan Malam

Polres Jakarta ungkap peredaran sabu oleh seorang DJ, Senin, 31 Juli 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id – Jajaran aparat Polres Metro Jakarta Pusat meringkus DD alias KK (37), seorang disc jockey, di salah satu tempat hiburan malam di Jakarta.

Kerja Sama Bea Cukai-Polri Bongkar Kasus Narkotika di Perairan Aceh Tamiang

DD ditangkap lantaran diduga menyambi sebagai bandar dan pengedar sabu. Dia diduga tak hanya menjual barang haram itu di dalam tempat hiburan malam tapi juga di luar tempat hiburan malam.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto menjelaskan, DD diringkus ketika berada di depan ruko di Jalan KH Moh Mansyur, Kelurahan Krendang, Kecamatan Jembatan Lima, Jakarta Barat. 

207 Kg Sabu dan 90 Ribu Ekstasi Jaringan Malaysia Dijual dengan Modus Jual Beli Mobil

Dari tangan DD, polisi menyita barang bukti berupa satu bungkus plastik klip yang di dalamnya berisi sabu seberat dua gram. Kemudian dalam bungkus lainnya berisi sabu seberat lima gram.

"Setelah diinterogasi, tersangka ternyata masih menyimpan sabu di dalam bagasi motor berupa sebuah plastik warna silver yang di dalamnya terdapat plastik klip ukuran besar isinya sabu seberat 958 gram," ujar Suyudi di Markas Polres Metro Jakarta Pusat, Senin, 31 Juli 2017.

4 Nelayan Ditembak Polisi Ketahuan Bawa 18 Kg Sabu dan 86.500 Butir Ekstasi di Asahan

Ketika diperiksa lebih lanjut, DD mengaku masih menyimpan sabu lain di kamar indekosnya di daerah Jelambar, Jakarta Barat. Saat polisi ke lokasi, barang haram itu ternyata sudah dibawa lari oleh istri DD, yakni DS (23) ke daerah Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Anggota kemudian mengejarnya dan berhasil menyita barang bukti sabu seberat 929,5 gram yang terdapat di dalam sebuah plastik ukuran besar dan beberapa bundel plastik klip kosong," katanya.

Total, polisi mendapatkan sabu sebanyak 1.894,5 gram. Akibat perbuatan tersebut, keduanya harus meringkuk di balik jeruji besi Polres Metro Jakarta Pusat. 

Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 Sub Pasal 112 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba, dengan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun.

Saat ini, polisi tengah mengejar pelaku lain dalam kasus itu, yakni KS dan LIK. Kedua pelaku mengaku bahwa KS adalah pemasok barang haram itu ke mereka. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya