Mahasiswa Gunadarma yang Menertawai Bullying Bakal Disanksi
- Pixabay/ wokandapix
VIVA.co.id - Rektorat Universitas Gunadarma membantah keras tudingan yang menyebut kampusnya tak ramah bagi para penyandang disabilitas. Anggapan itu muncul, setelah beredar video bullying, atau mengerjai seorang mahasiswa berkebutuhan khusus di kampus itu.
Wakil Rektor III Universitas Gunadarma, Irwan Bastian menegaskan, kampusnya sejak dulu telah terbuka untuk umum, termasuk kepada siapa pun yang berkebutuhan khusus. Tak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga para pengajar dan staf.
Di kampus itu, ada pula pengajar, atau dosen yang memang berkebutuhan khusus (disabilitas) dan tidak menjadi halangan untuk tetap berkarya maupun berkarier. Mengenai kasus bullying yang dialami seorang mahasiswanya, Irwan memastikan menindak tegas.
Selain memberikan sanksi pada tiga mahasiswa yang diduga sebagai pelaku, Irwan juga akan mengusut pelaku lain yang terlibat dalam aksi tidak terpuji itu. Termasuk, mereka yang tertawa dan tidak ikut melerai, yang dapat diasumsikan membiarkan tindakan pelecehan itu.
“Sanksi yang tidak melerai, kita akan cari tahu dari yang ada di video itu. Dari hasil laporan, baru tiga (mahasiswa)," kata Irwan, saat ditemui wartawan di kampusnya di Depok, Jawa Barat, pada Senin 17 Juli 2017.
Dia mewanti-wanti para mahasiswa dan seluruh civitas academica Universitas Gunadarma, agar tak menganggap remeh kasus bullying, berharap kasus itu adalah yang terakhir. Kampus akan mencatat kasus itu sebagai peristiwa kelam yang harus dicamkan oleh civitas academica.
“Karena ini menyangkut nama baik Universitas, kami tentu tidak akan main-main. Kejadian ini sangat tidak kita inginkan; ini musibah buat kami,” ujarnya. (asp)