Nama Simpang Susun Semanggi Diputus 17 Juli 2017
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Simpang susun semanggi akan segera mendapatkan nama final setelah Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melakukan rapat pimpinan pada Senin besok. Saat ini, ada dua opsi nama untuk bangunan tersebut.
Opsinya yaitu, Simpang Susun Semanggi atau Simpang Baja Semanggi. Sebagai informasi, nama Simpang Baja Semanggi awalnya bertuliskan Simpang Badja Semanggi, yang mana "Badja" singkatan dari nama Basuki-Djarot.
Hal itu merupakan usulan dari banyak pihak masyarakat untuk mengapresiasi proyek kerja pembangunan jalan layang daerah Semanggi untuk memecah kepadatan dan kemacetan jalan, yang digarap oleh PT Wijaya Karya Tbk. Kemudian, nama itu klarifikasi menjadi bertuliskan "Baja" agar tidak tendensius.
"Besok Senin akan kami rapim kan. Saya tawarkan, saya sampaikan begini ya, Pak Ahok minta namanya Simpang Susun Semanggi. Simpang Baja Semanggi itu usulan banyak orang juga. Tapi, nanti kita rapimkan antara dua itu Simpang Susun Semanggi atau Simpang Baja Semanggi," ujar Djarot di wilayah Kota Tua Jakarta dalam acara Fun bike bersama dengan Indonesia Hotel General Manager Association (IHGM) pada Minggu, 16 Juli 2017.
Lalu, Djarot menekankan bahwa yang terpenting dipertahankan dari nama tersebut adalah kata "Semanggi". Lantaran selain identitas daerah tersebut, juga karena peninggalan dari sejarah pemerintahan Bung Karno.
"Kata nama Semanggi harus ada. Karena itu landasan yang ditorehkan atau legacy oleh Ir Soekarno dan Ir Sutami (Menteri Koordinator Pekerjaan Umum dan Tenaga untuk urusan penilaian konstruksi) ya untuk jembatan Semangginya dengan teknologi yang luar biasa," kata Djarot.
Djarot mengakui di akhir pekan ini sempat mengunjungi Simpang Susun Semanggi. Ia mengapresiasi pembangunannya sehingga diharapkan dapat mengurai kemacetan Ibu Kota di sekitar pusat bisnis Sudirman itu.
"Dengan catatan pekerjaan MRT (Mass Rapid Transit/transportasi massal cepat) di Benhil dan Blok M selesai," imbuhnya.
Operasional simpang susun Semanggi ini rencananya akan diuji coba pada akhir Juli 2017. Namun, untuk peresmiannya baru dilakukan pada 17 Agustus 2017. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan simpang susun Semanggi.
Proyek simpang susun Semanggi atau Semanggi Interchange dibangun tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Pembangunan proyek itu berdasarkan kompensasi atas pelampauan nilai koefisien lantai bangunan yang diperoleh dari pihak swasta. Proyek dibangun dengan dana Rp360 miliar dari perusahaan pengembang.
PT Wijaya Karya Tbk ditunjuk sebagai pemenang tender untuk membangun jalan layang tersebut. Peletakan batu pertama proyek itu diresmikan pada Jumat, 8 April 2016. Proyek ditargetkan selesai pada 17 Agustus 2017, atau 540 hari setelah peletakan batu pertama pembangunannya. Dua ramp (jalan) itu masing-masing memiliki panjang 796 meter dan 826 meter.Â