Penggusuran di Bukit Duri Tanpa Ribut-ribut, ini Kuncinya
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Penghuni bantaran kali Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan, kini telah direlokasi ke Rumah Susun Rawa Bebek di Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Penggusuran di Bukit Duri hari ini pun terbilang lancar.
Aksi penolakan dan perlawanan yang kerap terjadi saat terjadi penggusuran tak terlihat di Bukit Duri. Warga tampak telah menerima kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Lalu, apa yang menyebabkan penggusuran kali ini berjalan lancar?
Menurut Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, ada beberapa hal yang membuat warga menerima penggusuran kali ini. Salah satunya pendekatan kepada warga, termasuk dengan tak henti-hentinya sosialisasi.
Pihaknya juga melibatkan peran serta masyarakat sekitar dan berusaha memberikan penjelasan secara halus kepada warga. "Kalau pemerintah sendiri kan enggak bisa, masyarakat juga menyambut baik," kata Tri, Selasa 11 Juli 2017.
Pihaknya juga memberikan motivasi kepada warga agar dapat hidup lebih baik. "Saya bilang hidup ini penuh perjuangan, harus berjuang lah. Masa mau terus di sini, mau sampai kapan ke
banjiran, tidur enggak nyenyak karena nyamuk. Mereka mesti sadar itu," lanjut Tri.
Selain pendekatan yang dilakukan selama dua tahun, dilanjutkan dengan sosialisasi kepada warga, pemerintah juga memberikan gambaran ke depan bagaimana kehidupan warga yang akan menjadi lebih baik karena tak lagi berada di bantaran kali.
Pihaknya juga berusaha membawa warga ke rumah susun Rawa Bebek tempat warga direlokasi untuk melihat kondisi bangunan dan lingkungannya. Warga akhirnya bersedia pindah dan menempati rusun.
"Kita undi sebelum puasa. Kita ajak mereka ke sana. Sebelum itu ada yang nanya 'boleh langsung pindah ke sana pak?' Waktu itu belum jadi bangunannya tapi Sudah semangat untuk berubah," kata Tri. (ren)