Waspada, Pelaku Hipnotis Penukar Ponsel Beraksi di Sudirman
VIVA.co.id – Bagi Anda yang sering beraktivitas di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat diminta untuk selalu berhati-hati. Sebab, baru-baru ini pelaku kejahatan jalanan yang merampas handphone tengah mengincar korban. Modus yang digunakan dengan cara menghipnotis.
Kejadian ini nyaris menimpa salah satu karyawan, Mahsa Kendra. Dia diketahui bekerja di sekitar kawasan Sudirman. Mahsa menceritakan, peristiwa itu terjadi pada akhir bulan Juni atau tepatnya menjelang libur Lebaran.
Saat itu, Mahsa yang akan pulang dari kantor ke indekos nya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Dia memang selalu berjalan kaki dari tempat indekos menuju kantor dan sebaliknya.
Ketika pukul 17.30 WIB, Mahsa yang ingin pulang dari kantor diikuti oleh seorang pria yang berusia 30 tahun.
"Saya mau nyebrang lewat jembatan Busway Benhil, tiba-tiba ada bapak-bapak yang menepuk lengan saya dan langsung bilang, 'minta tolong tukeran handphone, boleh'," ucap Mahsa saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat, 7 Juli 2017.
Mendapati lengannya ditepuk, Mahsa ketika itu tidak terbius hipnotis pelaku. Dia bahkan berontak dan pelaku pun heran. Menyadari aksinya gagal, pelaku sempat panik dan akhirnya berbalik arah dan seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal, kata dia, kondisi saat itu tengah ramai orang-orang belanja makanan untuk berbuka puasa.
Kejadian paling baru, kata Mahsa, seorang office boy di kantornya pun menjadi korban Jumat pagi ini. "Modusnya sama, korban ini lagi dengerin musik dan tiba-tiba ditepuk oleh pelaku. Kali ini pelaku berhasil merampas handphone milik korban. Korban tak sadar jika ponselnya ditukar," kata Masha.
Dari pengakuan OB kantornya, saat ditepuk pelaku, korban melihat jika ponsel yang akan ditukarkan dengan dia bentuknya bagus dan terlihat mahal. Tanpa sadar, dia mau menukarnya.
Setelah lima menit aksi itu terjadi, korban baru menyadari jika handphone-nya hilang. "Jadi yang ditukar sama pelaku itu ternyata keramik yang dipecahkan mirip bentuk ponsel. Korban sama sekali tidak sadar, dan baru tahu nya ketika sampai kantor," ujar Mahsa.
Tak hanya OB, satpam kantornya pun turut menjadi korban aksi hipnotis tersebut. Ketika itu, handphone milik sang satpam ditukar dengan besi potongan.