Jumlah Kejahatan di Tangsel Lebaran Tahun ini Jauh Menurun

Ilustrasi/Pelaku kejahatan.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Jumlah kejahatan di Kota Tangerang Selatan selama bulan suci Ramadan dan Idul Fitri tahun ini menurun ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya. Kasus yang paling banyak terjadi dalam sebulan terakhir lebih pada kenakalan remaja. Demikian ungkap Kepolisian Resor Tangsel.

Curah Hujan Tinggi, Jalan di Tangerang Amblas Sedalam 2,5 Meter

"Secara kuantitas, tingkat kejahatan jauh menurun daripada tahun lalu. Kemungkinan karena di Polres Tangsel telah dibentuk tim khusus untuk menangani kejahatan semacam ini," ujar Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Ahmad Alexander, kepada VIVA.co.id, Selasa 4 Juli 2017.

Ia pun mengungkapan selama sebulan terakhir kejahatan yang marak terjadi adalah kenakalan remaja seperti tawuran.

Hujan Deras, Panggung Karnaval Tangerang Hampir Ambruk

"Kejahatan selama bulan puasa di wilayah hukum Polres Tangsel cenderung lebih ke arah kenakalan remaja (karena pelakunya kebanyakan adalah berstatus anak) dengan jenis kejahatan tawuran dan membawa senjata tajam," ucapnya.

Walaupun secara kuantitas menurun, Alexander menuturkan, secara kualitas proses penegakan hukum mengalami peningkatan.

Viral Jasad Dibopong, Ini Beda Ambulans untuk Orang Sakit dan Jenazah

"Hal ini tidak terlepas dari keadaan sosiologis yang berkembang di Puasa Tahun ini yaitu maraknya geng motor. Di wilayah hukum kami menggunakan prinsip Ultimum Remedium (jalan terakhir yang harus diambil) untuk penanganan atau penegakan hukum terhadap pelaku yang masih ber-status anak. Biasanya di Wilayah Hukum lain, jika pelaku kejahatan anak, akan dilakukan upaya Diversi dan atau Diskresi dengan dikembalikan kepada orang tua untuk dibina," kata Alexander.

Dia juga memaparkan kasus kejahatan dengan target rumah kosong (rumsong), yang biasanya marak terjadi saat lebaran, kali ini tidak terjadi di wilayah Tangsel.

"Alhamdulillah sampai dengan saat ini, di Polres belum ada laporan menangani tren kejahatan tersebut (rumsong)," ujarnya. (ren)

Ilustrasi kekerasan

Kesal Warung Kerap Merugi, Suami Tega Aniaya Istri hingga Tewas

Kesal karena istrinya mengembalikan uang ke pembeli selalu lebih.

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2020