Djarot Sebut Teror Bom Molotov Tak Jantan
- VIVA.co.id / Eduward Ambarita
VIVA.co.id – Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai, teror bom molotov di kediaman Direktur Utama TransJakarta Budi Kaliwono merupakan cara kuno untuk mengancam keselamatan keluarga, yang diawali ketidaksukaan atas pernyataan atau pun tindakan seorang pejabat.
"Aduh cara-cara yang kuno ya, enggak bagus. Tapi sebagai seorang pejabat seperti itu sih ya risiko. Itu cara-cara tidak jantan," kata Djarot di Balai Kota, Rabu, 14 Juni 2017.
Dia meminta jajarannya di Pemerintahan Provinsi DKI beserta pimpinan BUMD tidak takut terhadap ancaman teror. "Jangan takut. Selama Anda benar, kita benar, pasti Tuhan akan menjaga kita, tapi tetap waspada," kata Djarot.
Politisi PDIP itu mencontohkan, ketika ia dan Gubernur DKI Jakarta (non aktif) Basuki Tjahaja Purnama menjabat, kerap mendapatkan hal serupa. Terlebih, saat berkampanye selama Pilkada DKI Jakarta mereka mendapat penolakan oleh sejumlah warga diikuti cercaan yang sifatnya negatif.
"Saya tadinya diadang loh, tidak apa kan. Saya hadapin. Bukan satu dua orang, tapi ratusan. Biasa saja," ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebutkan telah terjadi ledakan kecil di rumah Direktur Utama TransJakarta Budi Kaliwono, Selasa, 13 Juni 2017. Dugaan sementara, ada seseorang tak dikenal sengaja melemparkan bom molotov ke teras kediaman Budi.