Kapolda Ungkap Motif Geng Motor Bikin Onar di Jakarta

Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iriawan, merilis barang bukti hasol penangkapan puluhan anggota geng motor di Jakarta pada Jumat, 2 Juni 2017.
Sumber :
  • Twitter TMC Polda Metro Jaya

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menangkap 28 orang yang dianggap berandalan geng motor dan kerap membikin onar di jalanan selama dua pekan terakhir.

Libur Natal dan Tahun Baru, Catat Jadwal Perpanjangan SIM di Jakarta

Menurut Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iriawan, sebenarnya tak semua anggota geng motor yang berulah, tetapi hanya sebagian. Sebagian yang lain memang membentuk kelompok semacam geng tetapi murni berkegiatan menyalurkan hobi otomotif, bukan kriminal.

“Saya menyebut mereka bukan geng, karena tak semua geng motor melakukan pidana. Ada yang betul-betul suka otomotif," katanya di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat, 2 Juni 2017.

Sidang Etik 18 Polisi Pemeras Penonton DWP Asal Malaysia Digelar Minggu Depan

Polisi, kata Iriawan, fokus menindak mereka yang meresahkan, bahkan melukai warga. Aparat menyita sejumlah senjata tajam yang digunakan para pelaku saat beraksi. Mulai celurit hingga gergaji berukuran besar.

Para pelaku yang ditangkap kebanyakan mengaku menyerang acak pengendara sepeda motor karena ingin mendapat pengakuan dari anggota kelompok lain, selain mencari keuntungan uang.

Propam Polri: 45 Orang WN Malaysia Jadi Korban Pemerasan Polisi saat Nonton DWP, tapi Bisa Bertambah

"Mereka mencari jati diri, kalau bisa melukai itu pangkatnya tinggi, jadi naik. Sehingga mereka mengambil dan melukai,” katanya.

Mereka yang berulah itu biasanya merampas barang berharga korban, misal, telepon seluler, yang kemudian dijual seharga Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Kadang mereka juga merampas sepeda motor korban dan mempreteli sebagian komponennya lalu dijual juga.

Ulah semacam itu, bagi anggota geng motor, dianggap bagian dari kehormatan. “Jadi mereka punya nilai prestise di mata teman-temannya," ujarnya.

Para anggota geng motor yang sudah ditangkap, menurut Iriawan, luput pengawasan orang tua. Maka dia mengingatkan para orang tua yang mempunyai anak remaja agar selalu memberikan pendampingan kepada anak-anaknya di rumah.

“Rata-rata mereka beberapa orang berpisah antara ayah dan ibunya, sehingga mungkin tidak ada kasih sayang atau pantauan dari orang tua," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya