Ramadan, Saat Paling Rawan Napi Kabur dari Rutan
- VIVA.co.id/ Zahrul Damawan.
VIVA.co.id - Situasi keamanan di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan mulai rawan saat Ramadan. Sebab saat-saat seperti ini, aksi nekat para narapidana diprediksi akan semakin menjadi. Salah satu faktor yang wajib diwaspadai adalah upaya melarikan diri.
Menurut Sohibur Rachman, Kepala Rutan Cilodong di Depok, bulan puasa justru menjadi waktu paling rawan tahanan atau narapidana kabur dari penjara.
“Bulan puasa justru rawan kabur, karena mereka berusaha ingin berkumpul dengan keluarga. Ya, kayak kita aja, kangen ingin mudik. Karena itu kita harus lebih waspada karena secara emosi hasrat mereka jauh lebih tinggi,” kata Sohibur di Depok pada Jumat, 26 Mei 2017.
Kondisi lain yang tak kalah penting adalah sistem keamanan rutan dihadapi dengan keterbatasan sumber daya anggota. Dari sekitar 1.038 narapidana yang ada, Rutan Cilodong hanya dijaga 34 petugas. Itu pun masih harus dibagi menjadi dua sesi, yakni piket pagi dan malam.
“Dengan keterbatasan itu kami harus berusaha, dan kami beruntung dapat dukungan dari rekan-rekan TNI dan Polri. Disini 52 persennya napi kasus narkoba, sisanya tahanan umum,” kata Sohibur.
Sistem penjagaan di Rutan Cilodong dibagi beberapa lapis. Di lapisan luar dijaga empat petugas, kemudian di tengah dua petugas, dan sisanya tersebar. Rutan itu juga memiliki penjaga seekor buaya muara dan dua anjing pelacak.
“Ada yang tiga blok tahanan cuma dijaga satu anggota kami, coba bayangkan. Itulah kuncinya, kita harus bisa pendekatan dengan mereka (napi). Ajak ngobrol, jadi teman curhat biar bisa saling mengerti,” katanya.