Golkar Merasa Tak Keliru Dukung Ahok
- Istimewa
VIVA.co.id - Partai Golkar merasa tak keliru memutuskan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, meski kemudian kalah.
"Ketika Golkar memutuskan Pak Basuki menjadi calon gubernur, sudah sesuai dengan sistem dan mekanisme rekrutmen. Tidak ada sama sekali keliru," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Nurdin Halid, dalam konferensi pers di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Minggu, 21 Mei 2017.
Keputusan mendukung Ahok itu, kata Nurdin, sudah melewati pertimbangan objektivitas dan subjektivitas. Faktor objektivitas, katanya, elektabilitas Ahok mencapai 67 persen berdasarkan survei. Sedangkan pertimbangan subjektivitas, banyak kegiatan atau program yang diminati warga Jakarta.
"Tidak ada keliru. Tidak ada hubungan penetapan dan kekalahan," katanya.
Namun, kata Nurdin, partainya bukan tidak mengambil pelajaran atas kekalahan Ahok. Di antaranya, Partai Golkar menjadi lebih cermat menetapkan calon kepala daerah.
Selain itu, Nurdin menyadari jika ada ekses yang terjadi setelah Pilkada DKI Jakarta. Misal, ada polarisasi atau pertentangan di masyarakat. "Terlalu naif jika saya mengatakan tidak ada pengaruh," katanya.