9 Alasan Habib Rizieq Jadi Target Pembunuhan Karakter
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id – Tim Advokasi Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia, atau GNPFMUI, Kapitra Ampera mengatakan, kasus yang menimpa Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab, merupakan rekayasa untuk menjatuhkan Rizieq.
Bahkan, pihaknya juga menduga aparat penegak hukum sengaja mencari alasan untuk memperkarakan Habib Rizieq.
Menurut Kapitra setidaknya ada sembilan alasan yang terindikasi pihak Kepolisian mencari-cari alasan, agar Rizieq dapat dijatuhkan nama baiknya.
Poin pertama, adalah, Habib Rizieq adalah tokoh sentral dalam serangkaian aksi bela Islam yang beberapa waktu lalu dilakukan di Jakarta. Kedua, Habib Rizieq adalah orang yang memiliki andil besar atas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah di Pilgub DKI Jakarta.
"Ketiga, beliau, Habib Rizieq ikut dalam mengawal Pengadilan Jakarta Utara, yang memutus Ahok bersalah," kata Kapitra dalam konfrensi pers di kawasan tebet, Jakarta, Selasa 16 Mei 2017
Keempat, menurut Kapitra, Habib Rizieq sangat istiqomah menolak fitnah dan kriminalisasi terhadap ulama. Kelima, dia sangat fokus menyuarakan atas ketidakadilan dan menolak intervensi pihak pengusaha terhadap Indonesia. "Beliau tidak ingin Indonesia diintervensi oleh para taipan-taipan," katanya.
Kemudian, keenam, adalah Habib Rizieq selalu setia terhadap rakyat miskin, khususnya pada setiap aksi penggusuran. Ketujuh, dia sangat setia terhadap NKRI dan Pancasila sehingga menolak penjajahan dari pihak asing. "Penjajahan itu apakah dalam bentuk ekonomi, atau apapun," ujarnya.
Selanjutnya, kedelapan, Habib Rizieq selalu memotivasi umat Islam melawan terhadap aliran-aliran komunisme, dan menolak Partai Komunis Indonesia (PKI) bisa tumbuh lagi di Indonesia.
"Yang kesembilan, Habib Rizieq sangat ingin menyatukan seluruh umat Islam untuk bangkit dalam segala dimensi, terlebih dalam bidang ekonomi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Polda Metro Jaya tengah getol membidik Habib Rizieq kasus percakapan (chat) mesumnya dengan Firza Husein. Bahkan, polisi sudah meminta bantuan Intepol untuk mencari keberadaan Rizieq, yang sebelumnya dikabarkan berada di Malaysia. Polisi akan menjemput paksa Rizieq untuk diperiksa kasus tersebut.
Kasus chat mesum ini mencuat, setelah tersebar di sebuah situs bernama domain baladacintarizieq. Di situs yang kini sudah tidak bisa diakses itu, terdapat percakapan mesra seorang pria bernama akun WhatsApp Rizieq dengan wanita diduga Firza Husein. Tak hanya percakapan, di dalam situs itu juga dimuat sejumlah foto vulgar wanita.