Terungkap, Dosen ITB Suryo Utomo Bunuh Diri di Cianjur
- Istimewa
VIVA.co.id – Misteri penyebab kematian dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Suryo Utomo, di Waduk Cirata, Cianjur, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dan autopsi tim forensik kedokteran, dosen yang sempat dinyatakan hilang pada 10 Mei 2017 tersebut, ternyata tewas karena bunuh diri.
Menurut Wakil Kepala Polres Cianjur, Kompol Santiaji, berdasarkan hasil autopsi jenazah Suryo, ditemukan luka sayat di pergelangan tangan dan tulang kaki yang patah.
"Berdasarkan hasil penyelidikan dan autopsi terdapat beberapa luka memar di bagian kepala. Luka sayat
di pergelangan dan kaki kanan patah. Sehingga polisi menyimpulkan kematian korban murni bunuh diri,"
kata Kompol Santiaji, Senin 15 Mei 2017.
Santiaji melanjutkan, Suryo diduga kuat sengaja terjun bebas dari atas jembatan waduk sehingga terseret arus waduk dan akhirnya meninggal.
"Ini murni bunuh diri, karena korban terjun bebas dari atas jembatan hingga terseret air," ujarnya.
Bolak-balik
Selain itu, analisa polisi ini kasus bunuh diri karena berdasarkan keterangan dari beberapa saksi di
lokasi ditemukannya mobil Suryo, bahwa korban terlihat bolak balik di sekitar jembatan Cisokan, dan beberapa waktu kemudian Suryo menghilang.
"Dari keterangan warga, korban juga seperti terlihat seperti sedang depresi. Sementara barang-barang
korban tidak ada yang hilang," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jasad Suryo ditemukan mengambang di Waduk Cirata, Minggu, 14 Mei 2017.
Jenazah pria berusia 30 tahun tersebut sudah dimakamkan di TPU Cikutera Bandung, Minggu, 14 Mei 2017 malam. Suryo meninggalkan istri dan satu orang anak. (ren)
Laporan Chaeron Syah dari Cianjur