'RPTRA Tempat Main Anak, Bukan Area Cari Jodoh Ala Sandiaga'
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Rencana Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, untuk memanfaatkan Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA) menjadi lokasi ajang mencari jodoh bagi para jomblo, dinilai dapat mengganggu aktivitas bermain anak-anak.
Menurut sosiolog Universitas Indonesia (UI), Daisy Indira Yasmine, Pemerintah Provinsi DKI di bawah pimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sengaja membangun RPTRA dengan tujuan agar warga terutama anak-anak memiliki tempat untuk bermain dan berekspresi.
Daisy mengatakan, jika Sandi bersikukuh menjadikan RPTRA untuk tempat ajang mencari jodoh bagi jomblo, maka rencana itu tidak sesuai dengan fungsi dan sejarah pendirian RPTRA.
"Jangan bergeser fungsinya. Jangan ahistoris. Waktu awal pendirian maksudnya dan tujuan apa, kajian apa, harus menjadi sisi kebijakan berikutnya," kata Daisy kepada VIVA.co.id, Jumat, 12 Mei 2017.
Daisy mengatakan, Sandiaga juga tidak bisa sembarangan mengalihkan fungsi RPTRA sekehendaknya saja. Sebaiknya Sandi mengajak warga sekitar RPTRA bila ingin mengajukan rencana itu.
"Lokasi RPTRA berbeda-beda persoalannya. Seperti Urban Framing (aktivitas bertani). Lebih digalakkan di situ. Ada RPTRA juga kurang untuk kegiatan belajar tambahan, karena permukimannya kumuh. Jadi itu diberdayakan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia justru khawatir pemanfaatan lahan RPTRA yang disebut Sandiaga sebagai 'Taaruf Massal' ini memberikan contoh tidak baik bagi anak-anak.
"Seperti RPTRA di Mangga Dua Selatan. Itu ada di kolong kereta api. Itu ruang publik untuk anak-anak dan warga berkegiatan di tengah padatnya dan sumpek hidup di Jakarta," kata Daisy.
Deasy menuturkan, Sandi seharusnya fokus pada sistem pengelolaan RPTRA dan bukan mengubah fungsi.
"Kita membantu kritisi pemerintah bagaimana mekanisme kontrol. Seperti CCTV dan pengelolaan dari para pengurus aktif. Jangan sampai RPTRA disalahgunakan. Nanti untuk pacaran apalagi melakukan tindakan berkenaan kayak narkoba. Itu yang seharusnya dijaga," kata dia.
Sebelumnya, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno mewacanakan program 'Pojok Taaruf', sebagai tindak lanjut dari rencana membuatkan Kartu Jakarta Jomblo.
Setelah nanti keduanya resmi memimpin, sejumlah RPTRA bakal dimanfaatkan untuk mewujudkan program tersebut. "Nanti di RPTRA kan sudah dibangun, tapi kurang kegiatan. Gimana kalau adakan program taaruf, taaruf massal. Jadi mereka datang yang jomblo, terus ada kegiatan game misalnya," kata Sandiaga. (one)