Ahok Ingin Lanjutkan Proyek Sumber Waras Tanpa APBD
- ANTARA/Reno Esnir
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mewacanakan kembali dibangunnya Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.
Setelah proyek tersebut terhenti lantaran adanya audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pembelian lahan rumah sakit itu, pemerintah daerah menginginkan pembangunan dibiayai tanpa membebankan kas daerah atau APBD.
"Kita ingin ada satu sistem pakai BUMN yang bangun. Kan itu ada Keppres (Keputusan Presiden) 2015 yang mengatur tentang infrastruktur. Apalagi yang infrastruktur kesehatan," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu 3 Mei 2017.
Ahok mengatakan, skema pembiayaan ini nantinya tetap dilakukan antara pemerintah dan pihak ketiga atau swasta. Dengan estimasi biaya sekitar Rp3 triliun, RS Sumber Waras harus dilengkapi fasilitas penunjang, seperti adanya 2.000 ranjang dan hunian di sekitar rumah sakit seperti apartemen.
Untuk itu, dia tengah mempertimbangkan kerja sama dengan lembaga pembiayaan Asian Development Bank (ADB) mengenai pola pembiayaan itu. "Kita mau dibantu Asian Development Bank. Dia mau bikin pengkajian di Filipina. Di (daerah) mana-mana kerjasama ke swasta," ujarnya.
Namun dalam opsi tersebut, mantan Bupati Belitung Timur ini masih pikir-pikir. Pasalnya, dengan dilempar kepada swasta, maka manfaat untuk penyediaan rawat inap untuk kelas 3 bisa berkurang.
Ahok mengingkan pasien bagi penderita stroke dan kanker bisa mencakup fasilitas rawat inap hingga 90 persen.
"Kita maunya kelas 3 batas izin 90 persen sampai 100 persen. Karena lebih cocok dengan BUMN, dia mau (bangun), kita bayar," kata Ahok.