Sebelum Bus Jatuh ke Jurang, Kondektur Teriak Rem Blong
- Istimewa
VIVA.co.id – Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian kecelakaan maut di Ciloto, Jalan Raya Puncak, Jawa Barat. Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus, dari hasil oleh TKP dan keterangan saksi akan bisa menghasilkan simulasi terkait kecelakaan ini.
"Kami masih melakukan olah TKP. Nantinya simulasi dilakukan berdasarkan hasil olah TKP dan saksi-saksi, baik sesaat atau sesudah kejadian," kata Yusri dalam wawancara dengan tvOne, Minggu 30 April 2017.
Yusri menjelaskan, hingga saat ini, bus pariwisata Kitrans masih berada di jurang dan belum dievakuasi. Dalam evakuasi, ia mengatakan ada beberapa tahap, yaitu pertama mengevakuasi korban yang luka-luka dan meninggal menjadi prioritas. Kemudian, setelah itu, baru kendaraan yang dievakuasi.
"Saat ini masih tersisa satu bus yang belum dievakuasi. Korban semua sudah kami evakuasi ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Yusri menjelaskan, dari keterangan saksi dan olah TKP, sebelum kecelakaan kondektur bus sempat berteriak kalau rem blong.
"Dari keterangan saksi memang kernet bus sempat berteriak rem blong. Sejauh ini ada 11 orang meninggal 5 luka berat dan 41 lainnya luka ringan. Kami akan menggali informasi lagi kepada saksi yang masih hidup," jelasnya.
Terkait kejadian kecelakaan yang berulang kali, dia menekankan perlu ada tindakan bersama untuk mematuhi aturan yang ada. Apalagi, mengingat kecelakaan rem blong bukan pertama kali terjadi.
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat yang hendak melalui jalur puncak, pastikan kondisi pengemudi dan kendaraan fit. Kami juga akan memanggil PO bus setelah melihat hasil penyidikan dan penyelidikan," kata dia. (one)