Jumlah Pemilih Ulang TPS Pondok Kelapa Berkurang Separuh
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Pemungutan suara ulang pilkada DKI Jakarta putaran dua di TPS 019, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, mengalami penurunan drastis partisipasi pemilih. Partisipasi pemilih yang datang ke TPS hari ini, Sabtu 22 April 2017, hanya separuh dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT).
Dari daftar pemilih tetap (DPT) berjumlah 661 warga, dan DPT tambahan delapan orang, hanya 338 warga yang mencoblos pada pemungutan suara ulang. Padahal, pada putaran kedua, Rabu 19 April 2017 lalu, 560 warga menggunakan hak suaranya untuk datang ke TPS.
"Hari ini yang pakai hak suara 338 dari 661 DPT dan delapan DPT tambahan. Jumlahnya menurun tapi lebih dari 50 persen (yang pakai hak suara)," kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Duren Sawit, Nurtyas Kadarto, saat dikonfirmasi, Sabtu 22 April 2017.
Di kesempatan sama, Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, menyebut risiko dilakukannya pencoblosan ulang. Menurut dia, pemungutan suara ulang (PSU) ke depan perlu dikaji lagi apakah tepat dilakukan atau tidak. Dikarenakan berdasarkan pengalaman melakukan pemilihan suara ulang, KPU DKI menemukan tingkat rata-rata pemilih justru cenderung menurun.
"Barang kali ke depan perlu dikaji lagi apakah kalau diketahui, misalnya ada dua kesalahan dari pemilih, kemudian harus PSU semacam ini, karena ini menurunkan partisipasi pemilih dan cukup banyak. Ini memang harus Bawaslu juga melakukan kajian apakah rekomendasi harus PSU," kata Sumarno.
Ia mengatakan, rekomendasi yang disampaikan kepada KPU dianggap mepet mendekati hari H pencoblosan. Ke depan, kata dia, antara KPU, Bawaslu dan pemerintah perlu duduk bersama menyusun aturan baru mengenai PSU.
"Bergerak semalam suntuk untuk mengedarkan pemberitahuan kepada warga. Ini konsekuensi dari PSU," kata Sumarno.