KPUD DKI Pastikan Panitia TPS Patuhi SOP
- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.
VIVA.co.id – Guna meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, panitia TPS 27, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, menyediakan doorprize atau hadiah kepada warga yang menggunakan hak pilihnya.
Hadiah seperti televisi 20 inchi, rice cooker dan berbagai macam kebutuhan rumah tangga akan diundi oleh panitia kepada peserta pemilu di TPS 27. Para warga yang menggunakan hak suaranya akan diberikan nomor undian dan akan diundi selesai penghitungan suara.
"Ini inisiatif warga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam putaran kedua Pilkada DKI," kata Panitia TPS 27, Asdi, Rabu, 19 April 2017.
Seperti diketahui, warga DKI Jakarta hari ini melaksanakan Pilkada DKI putaran kedua. Kedua pasangan yang bertarung yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Patuhi SOP
Usai dikunjungi rombongan Sekretaris Daerah DKI, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) beserta Ketua KPUD DKI Jakarta, TPS 26 Kelurahan Rawajati kembali dikunjungi salah seorang komisioner dari Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, Mochammad Sidik.
Sidik mengaku, kedatangannya ini adalah untuk melakukan monitoring, sekaligus melihat apakah standar operasional yang berpedoman pada formulir C6 dijalankan secara benar oleh para petugas TPS 26 tersebut.
"Karena poin di C6 itu kan untuk melihat bagaimana melayani kategori pemilih yang namanya sudah di DPT, baik yang sudah membawa C6 maupun tidak. Apakah sudah seperti prosedur yang kita sampaikan atau belum," kata Sidik di TPS 26 Kelurahan Rawajati, Kompleks Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu, 19 April 2017.
Ketika ditanya mengapa TPS 26 yang dijadikan tujuan pemantauan dan apakah ada kaitannya dengan kabar pembagian sembako oleh tim pemenangan salah satu paslon pada hari Sabtu kemarin di Apartemen Kalibata City ini, Sidik pun membantah hal tersebut.
Dia mengaku jika TPS 25,26,27 dan 28 di Apartemen Kalibata City ini memang dimonitor pihaknya, karena merupakan representasi dari pola pemungutan suara di lingkungan kompleks apartemen.
Sebab, dengan sulitnya sosialisasi yang dilakukan KPUD DKI Jakarta kepada para penghuni apartemen beberapa waktu lalu, Sidik menilai jika TPS-TPS di apartemen semacam ini memang butuh perhatian ekstra, terutama dari segi pelaksanaan dan mekanisme proses pemungutan suaranya.
"Ini kan satu contoh pemungutan suara di apartemen yang banyak penghuninya. Maka kita pastikan, apakah sebagian warga DKI yang ada di apartemen ini sudah masuk DPT atau malah menjadi DPTb. Itu penting, karena warga di apartemen semacam ini kan kesibukannya besar, susah sosialisasi, sehingga sulit juga. Data yang diberikan dari mereka kepada kita, tentu ingin kita sampaikan, itu sosialisasinya," ujarnya.
Usai diwawancara, Sidik pun segera bergegas menuju TPS 27 dan TPS 28, yang juga berada di kompleks Apartemen Kalibata City dan berjarak hanya beberapa blok saja dari TPS 25 dan TPS 26 tersebut.
Dia mengaku juga akan melakukan pemantauan yang sama di kedua TPS tersebut, seperti yang dilakukannya di dua TPS sebelumnya. (ren)