Amankan Pilkada DKI, Polri Terjunkan 36 Ribu Personel
- VIVA.co.id/ Dian Tami
VIVA.co.id – Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, mengatakan, hampir di setiap wilayah DKI Jakarta dianggap rawan. Maka itu, pihaknya akan mengerahkan sebanyak 36 ribu personel untuk melakukan pengamanan pada pelaksanaan Pilkada DKI. Bahkan untuk mencapai jumlah 36 ribu, Martinus mengaku turut melibatkan personel yang ada di luar Jakarta.
"Pilkada besok akan dimulai dengan masa tenang. Kami sudah mendatangkan beberapa personel kami yang berada di luar Jakarta untuk membantu mem-back up pemilihan kepala daerah Jakarta yang akan dilakukan pada 19 April yang akan datang," kata Martinus, di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 15 April 2017
Martinus mengatakan, mulai besok, 36 ribu personel tersebut akan mulai diarahkan ke lokasi pengamanan. Beberapa di antaranya akan melakukan pengamanan secara intensif di lokasi-lokasi objek vital. "Besok akan in set personel-personel kami di beberapa titik yang menjadi objek penanganan kami. Ada objek vital, ada lokasi-lokasi lain, tempat permukiman yang kami pandang perlu untuk dilakukan pengamanan, di samping itu kantor-kantor pemerintah juga kita lakukan pengamanan," ujarnya.
Sedangkan untuk hari Senin 17 April 2017, pihaknya akan menyebar personel ke Tempat Pemungutan Suara yang sudah terbangun. Minimal di satu TPS terdapat satu petugas kepolisian. "Ada 13.034 TPS yang akan menyelenggarakan pemungutan suara putaran kedua ini, jumlah kami sendiri ada sekira 36 ribu yang akan melakukan pengamanan. Sehingga secara perbandingan antara TPS dan personel, kami siap dan cukup untuk melakukan pengamanan," ujarnya
Dalam masa-masa tenang seperti sekarang ini aparat kepolisian juga intensif melakukan komunikasi dengan masing-masing tim sukses, pasangan calon, untuk mengupayakan suasana kondusif tercipta di masa tenang. "Tentu kita berharap masing-masing paslon ini melakukan upaya-upaya bahwa masa tenang ini bisa lebih kondusif, artinya tidak ada satu upaya untuk berkampanye, karena sudah masuk di masa tenang," ujarnya. (one)