Ahok Sebut Program Uang Muka Rumah Nol Rupiah Membingungkan
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Saat sesi debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, sempat menanyakan konsep program pesaingnya, terkait pembiayaan rumah nol rupiah.
Menurut Ahok, konsep yang dicanangkan Anies Baswedan itu kerap berubah, apakah program itu untuk permukiman rumah tapak, atau hunian vertikal.
"Saya melihat kemarin, hanya untuk Rp7 juta penghasilannya. Rumah yang bapak sediakan itu rumah tapak, atau rusun (rumah susun)?" kata Ahok, Rabu 12 April 2017.
Ia mengatakan, program yang kerap disampaikan Anies soal uang muka nol rupiah sangat membingungkan. Menurutnya, bila konsep rumah tapak itu ingin direalisasikan, sulit mencari tanah di Jakarta, jika dibangun sebuah rumah.
Kemudian, ia membandingkan program tersebut dengan program yang sudah ia buat, yakni membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan warga yang terkena dampak normalisasi sungai.
"Tidak mungkin rakyat miskin jakarta (punya rumah), kalau tidak kami (pemerintah provinsi) yang menyediakan," kata Ahok.
Anies kemudian menjelaskan program yang ia wacanakan itu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu beralasan, konsep yang ia ajukan bukan membangun rumah, namun menjanjikan keringanan biaya bagi masyarakat kecil yang ingin memiliki rumah.
Menurut data yang ia miliki, 48 persen warga Jakarta belum memiliki hunian tetap. Hal itu menjadi fokus utamanya, jika kelak terpilih menjadi gubernur.
"Kami berpihak yang tidak mampu. Yang berbeda adalah soal pembiayaan. Variasi itu bisa rumah tapak, atau rusun. Kita bukan bicara membangun rumah," kata Anies. (asp)