Buah Manis Perjuangan Polisi yang Gagalkan Penyanderaan

Aiptu Sunaryanto bercerita ke Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan.
Sumber :
  • Foe Peace - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepolisian Daerah Metro Jaya menganugerahi penghargaan kepada Aiptu Sunaryanto, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur, atas jasa dan keberaniannya menggagalkan aksi penodongan disertai penyanderaan di dalam angkutan kota KWK T25 di depan Bioskop Buaran, Duren Sawit, dianugerahi penghargaan.

Polisi Ungkap Pemicu Bentrok Warga dan Pekerja di Rempang

Penghargaan itu diberikan dalam bentuk piagam, langsung dari tangan Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol Mohammad Iriawan.

"Luar biasa, dengan dedikasi yang tinggi, dengan pengorbanan yang luar biasa, dengan perhitungan yang matang, yang bersangkutan dapat menyelamatkan rakyat kita dari ancaman kekerasan, yang tidak lain adalah nyawa taruhannya. Oleh sebab itu, sekali lagi terima kasih," kata Iriawan di Markas Polda Metro Jaya, Rabu, 12 April 2017.

Penampakan Penyekap Bocah 7 Tahun di Pospol Pejaten, Mata Ditutup Kain Kasa

Menurut Kapolda, tindakan Aiptu Sunaryanto dalam menyelamatkan nyawa ibu dan bayi dari tangan penyandera, telah meningkatkan kepercayaan masyarakat pada kepolisian. Dengan adanya peristiwa itu, masyarakat semakin yakin, polisi hadir melindungi dari segala tindak kejahatan.

Polisi Ungkap Permintaan Pelaku Penyekapan Sebelum Bebaskan Bocah 7 Tahun di Pospol Pejaten

FOTO: Aiptu Sunaryanto saat bercerita tentang panyanderaan di Redaksi VIVA.co.id.

Selain menyerahkan piagam, Iriawan meminta Aiptu Sunaryanto menceritakan kembali detik-detik penyanderaan yang menggemparkan Jakarta di akhir pekan itu.

"Aiptu Sunaryanto, tolong ke sini sebentar, saya mau tanya-tanya ke Bapak. Saya atas nama pimpinan PMJ mengucapkan terima kasih, tepuk tangan untuk Pak Sunaryanto," kata Iriawan.

Lantas, Sunaryanto pun maju dan menceritakan apa yang dia alami pada Minggu malam, 9 April 2017. Kepada Iriawan, Sunaryanto menuturkan, sebelum menembak penyandera, ia terlebih dahulu melakukan negosiasi dengan pelaku. Namun, sampai setengah jam lamanya, negosiasi tak membuahkan hasil.

Karena negosiasi yang alot, Sunaryanto pun memberanikan diri untuk bertindak tegas sebagai aparat. Ia akhirnya melumpuhkan pelaku dengan timah panas. Namun, sebelum melakukan hal itu, dirinya melakukan koordinasi dulu dengan masyarakat yang ada di lokasi kejadian lantaran situasi yang sangat ramai.

"Akhirnya saya koordinasi dengan masyarakat sekitar, saya minta tolong kepada ojek online dan petugas sosial, 'tolong dong mas bantu saya, itu massa yang ada di belakang angkot agar menjauh, kalau saya lumpuhkan agar tidak mengenai yang lainnya'. Terus saya juga bilang ke ojek onlinenya, 'nanti situasi apa pun setelah saya tindak dengan pelumpuhan, sebisa mungkin ibunya ditarik, apa pun yang terjadi'," kata Sunaryanto menjelaskan.

FOTO: Detik-detik penyanderaan di dalam Angkot KWK T25.

Usai menceritakan hal itu, Sunaryanto pun disambut tepuk tangan para anggota kepolisian yang menyaksikan pemberian penghargaan tersebut. Ia berharap ke depannya, bukan hanya Sunaryanto, namun para anggota polisi lain bisa melakukan hal serupa seperti yang ia lakukan.

"Terima kasih, tepuk tangan untuk yang bersangkutan. Sekali lagi saya dan keluarga besar PMJ merasa bangga dengan saudara. Di tempat lain lalu lintas pernah menjatuhkan citra polri, sementara di PMJ menaikkan citra polri yang kita cintai. Tepuk tangan," ujar Iriawan.

Selain Aiptu Sunaryanto, dalam kesempatan itu, Polda Metro Jaya juga memberikan penghargaan kepada 23 anggotanya yang berprestasi dalam memerangi kejahatan dan peredaran narkoba. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya