Sandiaga Ingin Angkot Dipasangi Tombol Peringatan
- VIVA.co.id/Anissa Maulida
VIVA.co.id – Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahuddin Uno, ingin agar setiap moda transportasi umum di Jakarta dilengkapi dengan tombol peringatan. Itu dilakukan untuk mengantisipasi tindakan kekerasan yang marak terjadi.
Hal Itu diungkapkannya untuk menanggapi berita penyanderaan dan penodongan yang terjadi di dalam angkutan kota (angkot) T25 jurusan Rawamangun-Pulogebang.
"Jadi, saya selalu di awal ingin mendorong adanya sistem pengaman di sebuah kendaraan. Sama kayak TransJakarta yang dilengkapi hot button (tombol peringatan), untuk memastikan tidak ada lagi kekerasan, apalagi kegiatan kriminal, di pola transportasi massal," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Senin 10 April 2017.
Menurut dia, masyarakat Jakarta sangat rentan, terutama wanita dan anak-anak. Untuk itu, adanya fasilitas keamanan menjadi prioritas penting pada transportasi umum.
"Tentunya itu musibah ya. Tapi kami yakin, ada kelompok-kelompok rentan, seperti perempuan dan anak-anak, yang kita harus lindungi melalui transportasi massal," kata Sandiaga.
Seperti diketahui, penyanderaan dan penodongan terjadi di dalam angkot KWK T25 jurusan Rawamangun-Pulogebang, Jakarta Timur, Minggu 9 April 2017 sekitar pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan informasi, pelaku berpura-pura naik sebagai penumpang. Di tengah perjalanan, pelaku menodongkan pisau kepada korban agar menyerahkan harta bendanya. Korban yang sedang membawa bayi sontak berteriak, sehingga masyarakat langsung mengepung angkutan umum tersebut.