Bongkar Prostitusi, GP Ansor Juluki Ahok 'Sunan Kalijodo'

Ahok Tinjau RTH RPTRA Kalijodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Ketua Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, memuji kinerja Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama menjabat Gubernur DKI Jakarta. Termasuk saat Ahok berani membongkar kawasan prostitusi Kalijodo di Jakarta Barat.

Kumpulan Foto Surat Suara yang Dicoret dengan Olok-olokan, Bukan Malah Dicoblos

Pembongkaran Kalijodo memang sempat menyedot perhatian. Usaha itu mendapat perlawanan dari warga yang menggantungkan hidupnya di tempat itu. Ahok mengubah Kalijodo menjadi ruang terbuka hijau.

"Karena hidupnya Pak Ahok di Jakarta, beliau ini Sunan Kalijodo. Sunan Kalijodo itu telah mengubah masyarakat yang hitam kelam menjadi masyarakat beriman," kata Yaqut disambut gelak tawa Banser yang hadir di Kantor GP Ansor, Jumat 7 April 2017.  

Imam-Ririn Unggul 51,5 Persen, Tim Pemenangan Soroti Kendalanya

Acara silaturahmi yang juga dihadiri Djarot Saiful Hidayat serta Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, ini memang berlangsung tak begitu kaku. Yaqut kemudian mengubah nama Basuki Tjahaja Purnama dalam Bahasa Arab. "Selamat datang Pak Basuki Nurul Qomar," kata dia.

Menanggapi pernyataan Yaqut, Ahok mengaku mengerti maksud ucapan yang dikatakan pemimpin organisasi pemuda Nahdlatul Ulama itu.

Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Bertugas di Jakarta Utara

Ia mengatakan, terjemahan namanya yakni Tjahaja (Cahaya) Purnama yang  diartikan dalam Bahasa Arab adalah Nurul Qomar sempat ingin dijadikan nama Masjid Raya Jakarta. Saat itu, kata Ahok, usulan tersebut kemudian ditolaknya lantaran Masjid Raya yang pertama kali ada di Jakarta harus diberi nama pendiri NU.

"Ada pejabat di DKI ngusulin saya, nama Masjid Raya Daan Mogot dikasih nama Nurul Qamar (katanya) 'supaya orang tahu bapak yang bikin.' Saya bilang 'tidak boleh, kita kan mau tegakkan ajaran Rahmatan Lil Alamin, lebih baik namanya Hasyim Asyari'," kata Ahok.

Ahok mengatakan, kedekatannya dengan NU sudah terjalin sejak lama sejak ingin maju menjadi calon Gubernur Bangka Belitung tahun 2007. Saat itu, Ahok didukung oleh mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur karena diserang menjadi calon kepala daerah dari kalangan minoritas. (one)

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata (kedua kiri) beri keterangan kepada media

KPUD Apresiasi Kerja Polri Karena Pilkada Jakarta Kondusif tanpa Gugatan ke MK

Ketua KPU Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Wahyu Dinata mengapresiasi kinerja Polri, khususnya jajaran Polda Metro Jaya dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024,

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025