KPU DKI: Pilkada Putaran Kedua Lebih Berbahaya

Pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Saat ini, warga DKI, memasuki masa kampanye putaran kedua pilkada DKI Jakarta. Dalam pilkada putaran kedua ini, menurut Ketua Pokja Kampanye KPUD DKI Dahlia Umar, proses kampanye berlangsung lebih keras dibanding dengan putaran pertama.

Imam-Ririn Unggul 51,5 Persen, Tim Pemenangan Soroti Kendalanya

Menurut Dahlia, pada putaran pertama, sasaran utama serangan adalah para calon, baik itu melalui penghadangan atau serangan fisik terhadap calon. Namun pada putaran kedua ini, intimidasi lebih dihadapi oleh pemilih.

"Ini lebih berbahaya, pada putaran kedua ini, yang diserang atau diintimidasi adalah masyarakat atau pemilih untuk mencoblos salah satu calon," kata Dahlia di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 1 April 2017.

Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Bertugas di Jakarta Utara

Dahlia mengatakan, indikasi itu terlihat dari adanya sejumlah spanduk provokatif yang menolak mensalatkan jenazah pendukung calon tertentu. Selain itu, ada pula perjanjian kontrak untuk memilih cagub.

"Bisa lebih berbahaya karena masyarakat tak punya power untuk melindungi diri. Berbeda dengan calon yang mempunyai pengamanan tersendiri, dan mendapatkan fasilitas pengamanan," ujarnya.

Usai Nyoblos Pilkada 2024, Raffi Ahmad: yang Belum Menang Harus Legowo

Selain itu, potensi lainnya adalah dengan serangan pribadi terhadap lawan politik, bukan melalui program dan adu gagasan. "Seperti menyerang SARA dan kepribadiannya. Ini bisa menunjukkan kampanye tak sehat," ujarnya.

Seperti diketahui, Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan berlangsung pada 19 April mendatang. Calon yang lolos diputaran kedua yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat melawan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

Surat suara tidak sah

Kumpulan Foto Surat Suara yang Dicoret dengan Olok-olokan, Bukan Malah Dicoblos

Sebagian orang yang golput atau tidak memberikan suara secara sah, justru datang ke TPS hanya untuk mencoret surat suara mereka dengan berbagai tulisan berisi olok-olokan

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024