Adhyaksa: Pramuka Makan di Tanah Hanya Hukuman

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas Gerakan Pramuka), Adhyaksa Dault.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Danar Dono

VIVA.co.id – Foto kelompok junior Pramuka sempat menjadi viral di media sosial, lantaran dihukum dengan cara yang tidak manusiawi oleh seniornya. Para anggota Pramuka disuruh makan nasi beserta lauknya langsung di atas tanah dan makanan tersebut tanpa diberi alas berupa piring, atau daun pisang.

Diduga Cabuli Siswi SD di Surabaya, Oknum Pembina Pramuka Ditangkap Polisi

Banyak pihak yang mengecam aksi makan di tanah tersebut, karena mencerminkan proses perpeloncoan. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas Gerakan Pramuka),
Adhyaksa Dault kembali meluruskan bahwa hal tersebut adalah foto yang salah.

"Sudah diklarifikasi, jadi itu bukan makan. Itu cuma bentuk hukuman, karena mereka telat dan makan tidak habis," kata Adhyaksa di Gedung Kwarnas Pramuka, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Maret 2017.

Pengalaman Siswa IDN Ikuti Kemah Pramuka Internasional di Thailand Berbagi Ilmu IT

Adhyaksa menegaskan, foto yang menjadi viral tersebut menunjukan makanan berada di tanah, namun tidak untuk dimakan. Menurutnya, itu adalah bentuk hukuman bagi junior yang melanggar.

"Jadi, itu cuma ditaruh saja, cuma disuruh liat, tidak dimakan," kata dia.

Wapres Dukung Penguatan Peran Pramuka: Kalau Bisa Berada Langsung di Bawah Presiden

Ia juga mengakui bahwa hukuman tersebut juga tetap dikatakan salah.  Ia menganggap, bagaimana pun hukuman tersebut tetap tidak bisa dibenarkan.

"itu hukuman tetap salah, kita pasti akan berikan sanksi. Kita pastikan tegur," ujarnya.

 

Assalamualaikum Wr.Wb. Salam Pramuka. Pagi ini (25/03/2017) di grup wa, saya menerima foto beberapa Pramuka makan bersama di suatu tempat, namun nasinya ditaruh di rumput tanpa alas. Saya cek, foto tersebut sudah menyebar di media sosial, dan mendapatkan kritik keras bahkan kecaman dari anggota Gerakan Pramuka. Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka. Sebagai informasi, setiap harinya, ada ribuan kegiatan Gerakan Pramuka dilaksanakan di sekolah-sekolah dan alam terbuka di seluruh Indonesia, dan semua kegiatan Pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita. Saya sudah berkoordinasi dengan Kak Prof. Dr. Suyatno, M.Pd (Kepala Pusdiklatnas Kwarnas Gerakan Pramuka), Kak Prof. Dr. Ir. S Budi Prayitno, M.Sc (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Muda), Kak Dr. Susi Yuliati (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Dewasa), dll Saya minta agar Panitia kegiatan tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Kejadian ini harus dijadikan pelajaran berharga, dan tidak boleh terulang kembali. Kita akan selesaikan ini dengan sebaik-baiknya. Paling lambat Senin, 27 Maret 2017, masalah ini sudah jelas duduk perkaranya dan selesai. Sebagai penutup, saya serukan kepada Pramuka dimanapun berada: Ada ribuan foto dan video kegiatan Pramuka di setiap telepon genggam dan labtop anak Pramuka, saya minta posting, upload semua foto dan video tersebut di medsos. Agar dunia tahu bahwa kegiatan Pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita. Jangan sampai karena satu foto makan tanpa alas Gerakan Pramuka tercoreng. Terima kasih saya haturkan kepada Kakak-Kakak Pramuka dan masyarakat atas masukannya untuk kebaikan dan kemajuan Gerakan Pramuka. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Salam Pramuka. Jakarta, 25 Maret 2017. Hormat saya, Kak Adhyaksa Dault (Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka) #gerakanpramuka #setiappramukaadalahkantorberita #indonesia #pramuka

A post shared by Adhyaksa Dault (@adhyaksadault) on

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di Beirut, Lebanon

Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan 12 Paramedis, 3 Anggota Pramuka, dan Warga Sipil 

Sejumlah kota di distrik Tyre, Lebanon selatan, digempur pesawat tempur Israel. Akibatnya 12 paramedis dan relawan pertahanan sipil tewas, serta melukai 3 lainnya.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024