Bikin Macet, Gerbang Tol Karang Tengah Dibongkar
- Twitter @TMCPoldaMetro
VIVA.co.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk beserta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lain yaitu PT Marga Mandala Sakti (MMS) memberlakukan integrasi sistem transaksi di Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Jalan Tol Tangerang-Merak.
Dengan adanya integrasi sistem transaksi tersebut, maka Gerbang Tol (GT) Karang Tengah akan ditiadakan sehingga pengguna jalan tol hanya berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yaitu GT Cikupa.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, penghapusan gerbang tol Karang Tengah akan dilakukan sekitar bulan April 2017.
"Hingga triwulan III Tahun 2016, Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) beban ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang adalah 167,906 kendaraan yang telah melebihi kapasitas jalan tol yaitu sebanyak 161,000 kendaraan," kata Dwimawan dalam keterangannya, Sabtu, 11 Maret 2017.
Menurutnya, GT Karang Tengah merupakan salah satu gerbang tol utama yang digunakan para pengguna jalan dan commuter di wilayah Jakarta untuk menuju ke arah barat Jakarta atau sebaliknya.
"Karena peran strategisnya menjembatani lalu lintas dari dua kota besar yaitu Jakarta dan Tangerang, pada saat jam sibuk, kepadatan di GT Karang Tengah cukup panjang dan kerap mencapai lebih dari 10 KM," katanya.
Perbaikan sistem operasi antar ruas jalan tol diharapkan dapat mengatasi kepadatan dan meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan tol.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Elly Adriani Sinaga mengatakan, dibongkarnya gerbang tol Karang Tengah sesuai dengan pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu saat meninjau lokasi, penutupan gerbang tol ini harus segera dilaksanakan.
Menurut Menhub, posisi Gerbang Tol Karang Tengah ini terlalu dalam ke daerah kota. Ini mengakibatkan campur lalu lintas dalam kota dan luar kota. Jadi penutupan Gerbang tol Karang Tengah ini mendesak, setidaknya pada April 2017 sudah mulai dilaksanakan.
Bila Gerbang tol Karang Tengah ditutup, maka nanti akan ada lima gerbang tol baru untuk on dan off pembayaran yaitu di exit Karang Tengah, Alam Sutera, Tangerang, Karawaci dan Bitung.
Pengendara yang berasal dari lima wilayah tadi akan melakukan pembayaran di saat mulai memasuki Jalan Tol Merak-Jakarta. Begitu pula arah sebaliknya, pembayaran saat keluar tol dari Jakarta dilakukan saat keluar dari lima wilyah tadi.
"Penutupan gerbang tol Karang Tengah ini dalam upaya mengurai kemacetan jalur tol Jakarta Merak yang selama ini sangat parah. Selain itu juga untuk menerapkan sistem integrasi pembayaran jalan Tol Jakarta - Merak," kata Elly.
Setelah dikaji oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), pembongkaran gerbang Tol Karang Tengah ini tentu akan mengubah pola distribusi perjalanan di Tol Jakarta Merak. Selain itu itu juga akan mengubah pola jaringan jalan arteri kolektor di wilayah Tangerang.
Hasil analisis bersama antara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jasa Marga, Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Bappeda Kota Tangerang dan stakeholders lainnya, pola pembayaran di on off ramp pay ini akan mengakibatkan adanya over traffict flow atau antrian panjang yang bisa menyebabkan kemacetan di Gerbang Tol Tangerang hingga akses tol Kebon Nanas Tangerang.
“Di pintu masuk dan keluar gerbang tol lain (Karang Tengah, Alam Sutera, Karawaci dan Bitung tidak masalah karena gerbang tolnya tidak terlalu dekat dengan jalan arteri. Terapi untuk Gerbang Tol Tangerang ini terlalu dekat dengan jalan arteri di wilayah Kebon Nanas, Tangerang,” ujarnya.
Untuk mengatasi over flow menuju akses tol Kebon Nanas Tangerang, Badan Pengelola Trasnportasi Jabodetabek mengusulkan dipasang Variable Message Sign (VMS) atau LCD pengumuman untuk memberi peringatan awal kepada masyarakat.
Dengan adanya VMS ini akan memberitahukan berapa kecepatan jalan. Memberitahukan agar warga memilih jalan alternatif lain untuk masuk jalur tol Merak Jakarta, seperti untuk lewat Alam Sutera. “Usulan pemasangan VMS ini sudah disetujui oleh Jasa Marga. Mereka nanti akan memasang VMS tersebut. Jadi di sini kami hanya membantu agar pembukaan ramp baru tidak menimbulkan kemacetan,” ujar Elly.
Selain itu, Elly juga meminta Dinas Perhubungan Kota Tangerang dan pihak Jasamarga untuk melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat sekitar gerbang tol Tangerang agar mereka benar-benar terinfo akan adanya rekayasa lalu lintas baru ini.
Menurut informasi dari Kepala Bidang Pengembangan Sistem Transportasi Kota Tangerang Agus Wibowo, pihaknya bersama Jasamarga dan Kepolisian akan segera melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat melalui pemasangan spanduk dan live event di beberapa tempat di sekitar Kebon Nanas, Tangerang. (mus)