Akan Ada One Day Service Toilet di Sekolah Tangerang

Siswa tingkap SMP sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Dinas Pendidikan Kota Tangerang akan menerapkan one day service toilet di sekolah tingkat SMP negeri dan swasta. Program ini merupakan penyediaan berbagai fasilitas untuk para siswi yang memasuki masa pubertas.

Kista pada Remaja Putri, Berbahayakah?

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Karena itu, guna memberi perhatian dan dukungan agar anak-anak siap saat memasuki tahapan ini, akan dibangun toilet dengan model one day service. Dalam toilet, akan ada seluruh kebutuhan terkait kewanitaan bagi siswi.
 
"Jadi di dalam toilet ramah siswi ini akan disediakan pembalut dan celana dalam, supaya mereka tidak repot dan bingung bila butuh," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP Kota Tangerang, Jamalludin kepada VIVA.co.id, Rabu, 8 Maret 2017.

Dijelaskan Jamalludin, kerap kali siswi justru mengalami pematangan fungsi seksual yang ditandai dengan menstruasi saat berada di sekolah. Perubahan ini justru membuat siswi marasa malu dan minder.

Pendidikan Seks Remaja, Tak Sekadar Mengenal Alat Reproduksi

"Mereka malu kalau menstruasi sampai bocor. Karena itu, jadi tugas kami di sekolah untuk mengantisipasinya," katanya.

Jamalludin menambahkan, sekolah juga harus menyediakan rak kecil di dalam toilet ramah siswi ini. Nantinya, seluruh kebutuhan siswi yang berkaitan dengan kewanitaan akan disiapkan dalam rak itu. Seperti pembalut dan juga celana dalam untuk siswi.

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Baik Dimulai Sebelum Remaja

"Kami masih melakukan sosialisasi dan penjajakan," kata Jamalludin.

Menurut Jamalludin, program ini dinilai pro terhadap kepentingan anak-anak perempuan. Karena, belum banyak sekolah yang bisa menyediakan kebutuhan bagi siswi yang sedang mengalami masa pubertas.

"Nanti langkah ini akan dijadikan program wajib bagi sekolah yang ada di Kota Tangerang," ujarnya.

Banyak siswi merasa takut dan cemas mengenai haid pertamanya. Kurangnya informasi menjadi penyebab utamanya. Karena itu, penting bagi sekolah agar memberi pengetahuan bagi siswi menghadapi masa pubertas.

Pembelajaran ini penting dilakukan agar siswi tidak takut melihat darah saat haid pertama datang. Sebab, perdarahan kerap dikaitkan dengan rasa sakit atau luka.

Penting juga informasi bahwa haid bukan sesuatu yang memalukan. Berdasarkan penelitian, satu dari 10 anak perempuan sudah memulai menstruasi mereka pada usia 11 tahun.

Ilustrasi kondom.

Ngeri, Remaja Sudah Coba Pakai Kondom dan Bilang Tak Nyaman

Kurangnya edukasi membuat remaja kerap coba-coba.

img_title
VIVA.co.id
19 Juli 2019