Sumarsono Ingin Sekda DKI yang Jadi Plt Gubernur
- VIVA.co.id/ Eduward Ambarita
VIVA.co.id – Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono, kembali berpeluang ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, sebagaimana pernyataan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
Sebab, Gubernur dan Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) akan memulai masa cuti kampanye putaran dua Pilkada DKI pada Selasa besok, 7 Maret 2017 sampai 15 April 2017 mendatang.
Saat dikonfirmasi, Sumarsono belum mau berkomentar soal pernyataan Mendagri yang menyebut dirinya menjadi salah satu calon terkuat pengganti sementara Ahok. Meski sebelumnya ia pernah ditunjuk menjadi Plt Gubernur DKI, saat petahana Ahok-Djarot cuti selama 3,5 bulan di putaran pertama Pemilihan Gubernur DKI lalu.
"Belum bisa komentar," ujar Sumarsono kepada VIVA.co.id melalui pesan singkatnya, Senin 6 Maret 2017.
Terkait hal lini, Sumarsono justru menjagokan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, yang juga disebut menjadi calon kuat. Saefullah dia anggap lebih berpeluang ditunjuk sebagai Plt DKI Jakarta ketimbang dirinya.
"Mungkin Sekda kali ya," kata Soni yang juga pernah menjabat sebagai Plt gubernur Sulawesi Utara pada Pilkada serentak 2015.
Sementara itu, Sekda DKI Jakarta, Saefullah dikonfirmasi akan hal yang sama belum menjawab. Sebelumnya, ada dua nama kuat yang dikabar akan menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur DKI Jakarta saat ini, pengganti Ahok selama masa cuti kampanye Pilkada DKI Jakarta putaran dua.
Dua nama potensial yang akan menjadi orang nomor satu di Ibu Kota itu adalah Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah.
Saat ini, Kemendagri masih menunggu surat cuti gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat yang rencananya siang ini dikirimkan ke Kemendagri. Usai surat tersebut diterima, pihaknya akan segera menentukan siapa nama pasti pengganti sementara mantan Bupati Belitung Timur tersebut melalui surat keputusan (SK) plt gubernur DKI.
