Siswi SMA Bogor yang Diduga Diculik dalam Kondisi Sehat
- Istimewa
VIVA.co.id – Farhany Ramadhina A, siswi kelas 12 SMA Plus Yayasan Persaudaraan Haji Bogor dilaporkan hilang sejak Kamis 2 Maret malam, akhirnya ditemukan. Farhany ditemukan di sekitar sekolah pada Jumat 3 Maret sore hari.
"Sudah ditemukan sekitar satu jam lalu. Ditemukan di sekitar sekolahnya," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor, Komisaris Polisi Condro Sasongko kepada VIVA.co.id, Jumat 3 Maret 2017.
Condro menuturkan, Farhany ditemukan oleh anggota polisi yang sedang patroli. Saat ditemukan, Condro mengatakan, Farhany dalam keadaan sehat. "Alhamdulilah sehat," katanya.
Rencananya, usai ditemukan Farhany akan diperiksa secara psikologi dan kesehatan. Menurutnya, pihaknya mengutamakan kondisi psikis dan kesehatan Farhany sebelum memeriksa.
"Kita akan periksa secara psikologi dan kesehatan. Kita utamakan dulu keamanan baru kita tanya-tanya dan interogasi," ujarnya.
Usai diperiksa secara psikologi dan kesehatan, malam ini rencananya Farhany akan terlebih dulu dipulangkan ke rumah orangtuanya.
"Malam ini dipulangkan ke orangtuanya dulu. Kalau sudah nyaman baru kita interogasi bisa besok atau lusa," katanya.
Sebelumnya, Farhany dilaporkan hilang usai mengikuti bimbingan belajar (bimbel) pada Kamis 2 Maret sore kemarin. Terakhir, Farhany memesan ojek online ke tempat bimbel dan berpamitan dengan ibunya.
Menurut ayahnya, R Agung Abdillah, Farhany sempat berkomunikasi dengan ibunya, Nila. Dalam percakapan via telepon itu, Farhany mengaku turun dari angkot dan lanjut naik ojek untuk pulang ke rumahnya.
Farhany juga sempat meminta ibunya menyiapkan uang untuk membayar ojek karena mengaku kehabisan uang saku. Namun, hingga malam hari, Farhany tidak juga kunjung pulang ke rumahnya.
Agung juga sempat menanyakan keberadaan putri sulungnya itu. Namun pertanyaan itu tak dijawab oleh putrinya itu. Hingga akhirnha pukul 21.00 WIB, Farhany mengirim SMS kepadanya hanya dia kata 'tolong aku'. "Kamu posisi di mana teh kok belum pulang,” nggak dijawab baru balas pukul 21.00 WIB SMS-nya 'tolong aku'.
Kemudian sekitar pukul 21.30-22.00 WIB dia menelepon omnya, bicara dengan intonasi tertekan tapi bisa mengendalikan diri, intinya enggak tahu di mana tolong dijemput. Dia enggak mau jawab terus HP (handphone) nya dimatiin," kata Agung menceritakan.
Agung kemudian melaporkan hilangnya sang putri ke Polsek Bogor Utara. Namun karena Polsek tidak memiliki teknologi mendeteksi percakapan akhirnya Agung diarahkan melapor ke Polresta Bogor Kota.