Pulang Bimbel, Siswi SMA Bogor Diduga Diculik
- Bayu Januar / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Farhany Ramadhina A, siswi kelas 12 SMA Plus Yayasan Persaudaraan Haji Bogor dilaporkan hilang sejak Kamis 2 Maret malam. Ayah Farhanny, R Agung Abdillah menceritakan awal mula anaknya menghilang.
Pada Kamis siang, Agung mengaku Farhanny sempat pulang ke rumah di Perumahan Taman Soka, Tanah Baru, Bogor Utara untuk mengganti seragam. Setelah itu gadis berusia 17 tahun tersebut keluar rumah lagi untuk mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di sekitar warung Jambu.
"Masih komunikasi dengan bundanya sekitar jam 17.00 dia ngabarin, 'Aku pulang naik angkot nanti aku nyambung naik ojek, tapi aku nggak bawa uang tapi sediain aja di rumah'," kata Agung saat dihubungi wartawan, Jumat 3 Maret 2017.
Agung melanjutkan, seharusnya dalam waktu 30 menit, Farhany sudah sampai di rumah. Bahkan, paling larut Farhany pulang dan tiba dirumah sekitar pukul 21.00. Sekitar pukul 20.14, Agung menerima pesan singkat dari ponsel Farhany, yang meminta ayahnya untuk melacaknya.
"Dia SMS 'Ayah tolong lacak aku di mana sekarang', terus saya tanya dia 'di mana, kenapa belum pulang', dia balas lagi 'ayah tolong aku', tapi kata aku-nya berantakan," ujar Agung.
Lalu sekitar pukul 21.30 WIB, Farhanny menelepon ke om-nya dan ditanya keberadaan Farhanny. Namun, anaknya menjawab tidak tahu dan hanya menjelaskan berada di ruangan gelap serta hanya ada orang di luar ruangan.
"Ketika ditanya dengan pertanyaam posisi di mana, dimatiin handphone-nya. Saya tidak tahu dia matiin apa orang lain," katanya.
Mendapati pesan singkat dan telepon yang tidak jelas, Agung lantas melaporkan ke Polsek Bogor Utara untuk melacak keberadaan putrinya. Namun karena tidak ada alat yang memadai, Agung diarahkan untuk melapor ke Polres Bogor.Â
Mengaku Disekap
Setelah dilaporkan, Farhany masih sempat mengirim share location namun janggal karena berbentuk alamat lengkap dan bukan koordinat GPS. Alamat itu mengarah pada sebuah kawasan industri di Tambun dan dikirimkan melalui aplikasi Line ke saudaranya.
Farhany juga sempat mengaku disekap di sebuah ruangan dengan pemandangan pegunungan dan villa seperti di Puncak. Namun, hasil pelacakan selanjutnya menunjukkan Farhany berada di sekitar Tebet, Jakarta Selatan.
"Di sana (Polres Bogor) saya interview terus dicoba untuk deteksi dibilang, bapak punya saudara di Tebet? Terus dihubungin lagi tapi tidak aktif. Akhirnya ditelepon terus sebanyak 23 kali akhirnya nyambung dan saya tanya 'di mana kamu teh? Ayah mau ke sana'. Tapi enggak dijawab. Terus dia sms 'ayah jangan telepon terus nanti handphone-nya diambil'," katanya.
Setelah itu, Dengan cepat ia pun segera ke kawasan Tebet, Jakarta Selatan untuk mengecek keberadaan anaknya. Sampai Tebet, ia pun mendapatkan informasi dari petugas keamanan yang melihat Farhany sempat naik ojek online dan makan di sebuah restoran cepat saji namun tutup.
"Di Tebet ada satpam bilang semalam sempat ketemu wanita seperti Farhany nanya pom bensin di mana, katanya mau dijemput saudaranya dari Bekasi. Saya enggak punya saudara di Bekasi," kata Agung.
Ketika ditanya apakah kemungkinan Farhany kabur dari rumah karena ada masalah keluarga, ia pun membantahnya. Menurutnya, selama ini tidak ada masalah serius dalam keluarganya. Adapun pacar Farhany, saat ini bersama Agung untuk mencari Farhany.
Ia pun tidak belum bisa menyimpulkan apakah buah hatinya jadi korban penculikan atau tidak. "Diculik atau tidak kami tidak bisa pastikan, tunggu polisi. Laporannya ke Polres Bogor. Tapi nanti juga ditindak lanjutnya ke (Polsek) Tebet," katanya. (ren)