Kapolri Sebut ada Satgas Merah Putih Pasca 411
- Danar Dono
VIVA.co.id – Dalam rapat Komisi III DPR dengan Kepolisian RI, anggota Komisi III Herman Hery mendengar kabar Polri membentuk Satuan Tugas (Satgas) Merah Putih. Saat mendengar itu, Herman pun sempat menanyakan ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian via pesan singkat Whatsapp.
"Karena WA juga tidak dijawab, terpaksa saya tanya di sini," kata Herman di ruang rapat Komisi III, Senayan, Jakarta, Rabu 22 Februari 2017.
Herman mempertanyakan apakah Satgas ini bentuk eksklusifitas Polri karena anggotanya hanya dipilih dari orang-orang tertentu. Herman mengingatkan hal seperti itu bisa menimbulkan kecemburuan.
"Satgas memberikan kecemburuan, perpecahan di dalam Polri. Terkesan hanya diistimewakan yang ada di situ," ujar Herman.
Menjawab hal itu, Tito mengatakan pembentukan Satgas adalah hal yang biasa. Kepolisian juga, kata dia, sudah pernah banyak membentuk Satgas seperti Satgas Bom Bali, Satgas Tinombala dan Satgas Pungli. Menurut Tito, Satgas dibentuk karena mempunyai kelebihan tertentu.
"Dia (Satgas) bisa menarik orang yang pas, dibandingkan struktur. Sangat banyak Satgas dibentuk, seperti Satgas Pungli," kata Tito.
Terkait adanya Satgas Merah Putih sendiri, Tito mengatakan Satgas ini dibentuk untuk mengantisipasi keamanan pasca aksi 4 November 2016 (411). Karena kepolisian melihat ada situasi yang rawan pasca aksi demonstrasi massal itu.
"Karena menjelang Pilkada ini rawan. Tak hanya isu agama, tetapi ada faktor kepentingannya," ucap Tito.