BNPB: Pelebaran Sungai Solusi Banjir Jakarta

Permukiman kumuh di kawasan Waduk Pluit
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Ratusan titik banjir muncul dan dilaporkan warga DKI Jakarta pada Selasa, 21 Februari 2017. Akibat itu, ribuan rumah dilaporkan terendam, aktivitas ekonomi terganggu dan membuat kemacetan lalu lintas tak terhindarkan.

BNPB Sebut Bencana Banjir Mendominasi di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, pengendalian banjir Jakarta memang harus menjadi prioritas pemerintah DKI.

Perubahan tata ruang dan amburadulnya pengendalian permukiman menjadi masalah besar yang harus dilakukan untuk penanganan banjir Jakarta.

BNPB Ungkap 51 Bencana Terjadi Selama Sepekan, Banjir di Musim Kemarau

"Banjir Jakarta tidak dapat diatasi jika tata ruang tidak dibenahi. Kendalikan tata ruang," tulis Sutopo dalam akun twitternya dikutip, Rabu, 22 Februari 2017.

Minggu Pagi, 4 RT di Jakarta Barat Masih Terendam Banjir

Menurut Sutopo, selama 26 tahun, dari rentang tahun 1990-2016, masalah tata ruang di Jakarta memang menjadi masalah pelik. Perubahan tata ruang itu begitu cepat dan meluas sehingga menjadi akar penyebab utama masalah banjir Jakarta.

Atas itu, ia juga menyarankan bahwa pengendalian banjir harus jadi prioritas. Salah satu poin penting yang harus dilakukan adalah membuat penampang sungai di Jakarta menjadi lebih lebar.

Dengan itu, volume air yang masuk ke Jakarta dapat tertampung dan teraliri dengan baik. "(Karena itu) Relokasi warga di bantaran sungai adalah keharusan," kata Sutopo.

BPBD DKI Jakarta mendata ada 15 RT di Jakarta  hingga Kamis, 1 Februari 2024 masih terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi.

61 RT Masih Terendam Banjir Hari Ini Imbas Hujan Deras saat Pencoblosan Pilkada

Data BPBD Jakarta melaporkan per pukul 09.00 WIB, masih ada 61 RT yang masih terendam banjir pada Kamis, 28 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024