2018, DKI Anggarkan Pembangunan MRT Tahap Dua
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI akan mulai melakukan penganggaran untuk pembangunan tahap kedua moda transportasi angkutan massal cepat (mass rapid transit/MRT) jalur selatan-utara pada 2018.
Jalur selatan-utara, yang merupakan jalur pertama MRT yang dibangun, menghubungkan Lebak Bulus, Jakarta Barat, dengan Ancol, Jakarta Utara. Pembangunan moda transportasi berbasis rel yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan mantan Gubernur DKI Joko Widodo pada 10 Oktober 2013 itu saat ini masih berada dalam tahap pertama (menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia). Adapun tahap kedua, akan menghubungkan Bundaran Patung Kuda-Ancol.
Sekretaris Daerah DKI, Saefullah, mengatakan, nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pendanaan pembangunan tahap kedua MRT, akan dilakukan pada Maret 2017. Nota kesepahaman itu, berisi persetujuan pemerintah terhadap diterimanya pinjaman dari pihak asing untuk mendanai pembangunan MRT.
"Kita tinggal MoU antara MRT, antara kita dengan kementerian. Rencana MoU loan (peminjaman) akan kita tanda tangani bulan tiga," ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Selasa, 14 Februari 2017.
Menurut Saefullah, disetujuinya sumber pendanaan membuat pemerintah bisa menyertakan anggaran pembangunan melalui penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk PT MRT Jakarta. Adapun dana yang dianggarkan, termasuk biaya studi jalur yang panjangnya direncanakan lebih dari delapan kilometer. Konstruksi sendiri, direncanakan baru dimulai usai tahap pertama MRT beroperasi pada 2019.
"Kalau itu (MoU) sudah, nanti dia langsung menjadi bagian dari APBD kita di 2018," ujar Saefullah. (one)