41 Tahun Berdiri, Terminal AKAP Pulo Gadung Ditutup
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Setelah 41 tahun berdiri, akhirnya Terminal bus AKAP (antar kota antar provinsi) Pulo Gadung, Jakarta Timur, ditutup.
Terminal yang dibangun sejak tahun 1970 itu, ditutup total menyusul telah beroperasinya Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
"Kita meneruskan kegiatan pada Minggu kemarin, yaitu pengosongan bus AKAP, kemarin rute Jateng, Jatim. Sekarang ditambah Bima dan Jawa Barat. Jadi semua AKAP keluar dari Pulo Gadung mulai hari ini," kata Kepala Terminal Pulo Gadung, Joni Budi di Terminal Pulo Gadung, Senin 6 Februari 2017.
Loket-loket yang menjual tiket bus antar kota antar provinsi juga telah ditutup. Sejumlah plang Perusahaan Otobus (PO) juga telah dicopot petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Semua nanti langsung ke Terminal Pulo Gebang, loket kita copot, semua plang juga kita bersihkan. Pulo Gadung akan jadi terminal dalam kota saja," kata Budi.
Budi mengimbau, agar masyarakat mampu menaati peraturan untuk menaiki bus AKAP dari Terminal Pulo Gebang. "Saya imbau kepada masyarakat, pengguna transportasi darat antar kota antar provinsi, saya minta mengikuti program pemerintah ke terminal terpadu Pulo Gebang," ujarnya
Penutupan terminal bus AKAP Pulo Gadung ini menuai respons negatif dari para supir bus AKAP. Salah satu supir, Anang (49 tahun), mengeluh karena di Terminal Pulo Gebang masih jarang penumpang.
"Kita masih belum paham juga kalau di Terminal Pulo Gebang bagaimana, penumpang juga masih banyak belum tahu, mobil (angkutan) untuk ke sana juga belum ada," katanya di Pulo Gadung.
Selain supir, penumpang juga mengeluhkan dipindahkannya bus AKAP ke Terminal Pulo Gebang. Salah satu penumpang yang mengeluh yaitu Fatimah (57 tahun). Menurut Fatimah lokasi terminal terpadu Pulo Gebang cukup sulit dijangkau.
"Kalau Pulo Gebang jauh, lebih dekat ke sini (Pulo Gadung). Jadi kalau menurut saya gampangan ke Pulo Gadung," ujarnya.
Dalam sejarahnya pendiriannya, Terminal AKAP Pulo Gadung dibangun untuk menggantikan fungsi dari Terminal Lapangan Banteng. Karena saat itu kesibukan warga di Kota Jakarta meningkat. (one)