Buku Biografi Diluncurkan, Anies Puji Penulisnya
- VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Buku biografi calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diluncurkan di Function Hall Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Jumat, 3 Februari 2017. Buku berjudul "Ketika Anies Baswedan Memimpin, Menggerakkan, Menginspirasi" itu ditulis Muhammad Husnil.
Peluncuran buku setebal 272 halaman ini dihadiri langsung oleh Anies dan didampingi istrinya Fery Farhati Ganis. Selain itu, sastrawan Taufiq Ismail, penulis, dan sekitar seratus orang menghadiri acara tersebut.
Husnil mengatakan, buku yang ditulis hampir sebulan itu didahului dengan penelitian hampir selama setahun. Buku itu lebih banyak menulis tentang biografi atau perjalanan hidup mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak masih kecil hingga saat ini.
Buku ini merupakan yang kedua dari buku yang juga mengisahkan biografi Anies. Sebelumnya, buku pertama berjudul "Melunasi Janji Kemerdekaan, Biografi Anies Rasyid Baswedan".
Dalam buku kedua ini juga menyuguhkan kehidupan Anies, cara Anies memimpin, menggerakkan, dan banyak pembahasan menarik lainnya. Buku dibuat dengan alur mengalir bak novel, dilengkapi data prestasi dan track record Anies. "Saya menjawab pertanyaan orang-orang. Mas Anies hanya bisa ngomong, kerja. Saya kasih data, bisa diverifikasi. Dan ini loh hasil kerja mas Anies," kata Husnil.
Dia menyebutkan, ketika Anies memimpin, bisa menggerakkan, dan menginspirasi banyak orang serta mengubah pola pikir banyak orang. Seperti dalam gerakan Indonesia Mengajar, gerakan mengantar anak ke sekolah.
"Mengubah kondisi pada lebih baik. Mas Anies mengubah banyak orang. Buku ini lebih banyak menceritakan ke arah sana. Jadi ada bukti kinerja mas Anies yang bisa dibuktikan dan diverifikasi," ujarnya.
Menanggapi buku Itu, Anies mengaku belum membacanya secara keseluruhan lantaran padatnya agenda selama kampanye. Namun dia memastikan akan membaca buku tersebut secara pelan-pelan.
Anies mengaku tidak terlibat dalam isi penulisan buku. Dia hanya memilih foto saat diminta penulis untuk foto cover buku Itu.
"Saya merasakan kekuatan penulisnya handal. Bagaimana dia bisa menulis seperti jurnalis tetapi (ada) nilai sastranya. Jadi cara mengecek faktanya seperti jurnalis untuk memastikan semuanya akurat betul. Tetapi ketika ditulis dia menulis dengan bahasa yang sastrawi," ujar Anies.
Selain itu, Anies mengatakan, narasi yang digunakan dalam penulisan buku itu juga berasal dari orang lain. Namun, untuk memastikan informasi dari orang lain itu, penulis mengonfirmasi kebenarannya ke Anies.Â
"Ini yang membuat saya merasa kalau mau ditulis, tulis saja. Makin beliau punya independensi Insya Allah hasilnya makin baik untuk pembaca kita semua," ujarnya.