Jadi Saksi Makar, Bachtiar Natsir Berharap Kegaduhan Usai

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Bachtiar Natsir (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia Bachtiar Natsir memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, terkait kasus dugaan makar dengan tersangka Sri Bintang Pamungkas.  

Viral Ucapan Gus Samsudin: Konten Tukar Pasangan Itu Dakwah, Saya Senang di Penjara

Bachtiar tiba di Ditreskrimum Polda Metro Jaya pukul 10.00 WIB dengan didampingi kuasa hukumnya Kapitra Ampera. Saat tiba di lokasi, Bachtiar menceritakan kejadian yang membuat dia  perlu dimintai keterangan oleh Kepolisian.

"Saat itu saya diundang sebagai pembicara pada haul Bung Karno di Universitas Bung Karno cuma itu saja. (Diundang) oleh panitia sebelum 411 (aksi 4 November 2016)," kata Bachtiar, di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 1 Februari 2017.

7 Pria Dieksekusi oleh Arab Saudi Gegara Tuduhan 2 Hal Mengerikan

Bachtiar mengaku tak mengetahui siapa yang menginisiasi acara di Universitas Bung Karno tersebut. Bachtiar menegaskan, kehadirannya hanya sebagai tamu undangan yang diminta menjadi pembicara. "Saya hadir dan ingin mendengarkan dan acaranya juga di aula kampus," ujarnya menambahkan.

Saat acara tersebut, Bachtiar menjadi pembicara untuk menceritakan adanya penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, Bachtiar membantah menceritakan terkait konstitusi. "Saat itu saya cerita saya orang Luar Batang dan ada penggusuran. Tidak ada juga hubungan ke sana (membicarakan aksi)," ujarnya.

Jadi Relawan Prabowo, Eks Kapolda Metro Era Presiden Gus Dur Tak Khawatir Diserang Isu Makar

Bachtiar berharap, bangsa ini bisa lebih kuat, lebih bersatu, dan lebih bersinergi. "Selain itu juga kami berharap agar tidak tidak ada kegaduhan yang membuat kontraproduktif dan memancing emosi," ujarnya.

Usai menyampaikan keterangannya kepada awak media, Bachtiar langsung memasuki gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya. (mus) 
 

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Yoon Suk Yeol Bantah Lakukan Pemberontakan, Sebut Darurat Militer untuk Lindungi Negara

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, buka suara mengenai tuduhan pemberontakan atau makar yang ditujukan untuknya.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024