Ketika Anies Diminta Memperhatikan Janda Tua
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Sumarsih, warga Kebon Singkong, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, menyampaikan aspirasinya kepada calon gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, saat kampanye, Senin 30 Januari 2017.
Perempuan paruh baya itu meminta Pemerintah memperhatikan lansia (lanjut usia), khususnya wanita lansia janda dengan meningkatkan kesejahteraan dan juga jaminan kesehatan sehingga tidak telantar saat di usia senja.
"Saya pengennya janda tua diperhatikan. Dikasih jatah, jangan ditelantarkan harus dibantu. Janda tua nomor satu (diperhatikan), yang anaknya banyak juga pak," ujar Sumarsih kepada Anies.
Mendengar aspirasi itu, Anies berjanji, akan memperhatikan lansia di DKI Jakarta, jika dia dan Sandi diamanahkan untuk memimpin DKI Jakarta.
Anies mengatakan, dia dan Sandi sudah mencanangkan program untuk memperhatikan lansia di Jakarta. Program itu, kata Anies, yakni tunjangan untuk lansia setiap bulannya.
"Ya Insya Allah ibu. Buat orang tua kita akan perhatikan untuk lansia ibu. Diberi tunjangan hari tua, setiap bulan untuk lansia," ujar Anies.
Tak hanya itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengatakan, lansia juga akan bisa menggunakan transportasi umum di DKI Jakarta secara gratis.
"Digratiskan kendaraan umum ke mana saja. Bukan cuma busway. Kalau sekarangkan TransJakarta saja. Kalau besok kendaraan umumnya nyambung satu sama lain. Naik angkot bisa pindah ke bus, naik bus bisa pindah ke busway. Itu satu tiket bisa buat semua," ucapnya.
Selain itu, lanjut Anies, lansia juga akan mendapatkan jaminan kesehatan, fasilitas dan pelayanan kesehatan dengan prioritas dan berbeda. Anies mengatakan, lansia tidak akan mengantre, karena dibuat sistem pelayanan khusus untuk lansia.
"Kemudian khusus untuk kesehatan ada prioritas. Kalau ke rumah sakit enggak perlu ngantre bareng pasien lain. Khusus orang tua, jadi orang tua ngantrenya tersendiri. Dipisah sama yang lain," ucapnya. (one)
Pesan Anies ke Pramono-Rano saat Pimpin Jakarta
Anies mengatakan, kunci kemenangan Pramono-Rano di Jakarta ditopang oleh banyak faktor seperti dukungan masyarakat, partai politik, tokoh dan lainnya.
