Penyebab Jumlah Pemilih Tetap di Jakarta Pusat Lebih Sedikit
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Jakarta Pusat Arif Bawono mengatakan, jumlah pemilih di wilayahnya pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 paling kecil di antara empat kota administrasi lainnya di Jakarta.
"Ya kita memang paling kecil, sekitar 60 persen," katanya saat dikonfirmasi, Senin, 30 Januari 2017.
Dia menjelaskan, masyarakat di Jakarta Pusat heterogen sehingga hal itu membuat jumlah pemilih di sana lebih sedikit ketimbang empat wilayah kota administrasi lainnya di Jakarta.
"Dari elite banget sampai bawah banget kan ada. Nah ini kan jadi tanggung jawab kami, KPU Kota Jakarta Pusat untuk mendorong pemilih menggunakan hak pilihnya pada tanggal 15," katanya.
Pihaknya mengaku telah melakukan berbagai sosialisasi guna meningkatkan jumlah pemilih di wilayahnya. Berkat hal itu, Arif mengatakan, jumlah pemilih di Jakarta Pusat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 meningkat ketimbang Pilkada DKI sebelumnya.
"Segala macam kegiatan sosialisasi kami turun terus. Hari Sabtu acara simulasi, nanti Minggu depan tanggal 4, ada lagi bareng komunitas seniman di TIM (Taman Ismail Marzuki)," ujarnya.
"Jadi tiap hari, teman-teman kelurahan turun terus ke RW-RW untuk sosialisasi supaya partisipasi pemilih meningkat. Insya Allah agak ramai nih," Arif menambahkan.
Adapun DPT masing-masing kabupaten/kota, untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 747.152 pemilih, Jakarta Utara sebanyak 1.091.874 pemilih, dan Jakarta Barat sebanyak 1.652.051 pemilih. Sementara untuk wilayah Jakarta Selatan, tercatat ada 1.593.700 pemilih, Jakarta Timur sebanyak 2.006.397 pemilih, dan Kepulauan Seribu 17.415 pemilih. Total terdapat 7.108.589 DPT pada Pilkada DKI Jakarta 2017.