Menhub Kecewa dengan Perkembangan Terminal Pulogebang

Terminal Pulogebang, Jakarta Timur
Sumber :
  • Eduward Ambarita/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau terminal terpadu Pulogebang usai satu bulan terminal ini diresmikan. Menurutnya, perkembangan terminal yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara tak signifikan.

Operasional Bus AKAP Terbatas, Harga Tiket Melambung Tinggi

Permasalahan yang ia singgung adalah masih banyaknya PO (Perusahaan Otobus) yang masih belum pindah operasi di terminal Pulogebang. Dalam paparan Wakil Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit, jumlah PO bus yang sudah pindah ke terminal Pulogebang sebanyak 70 PO bus.

"Sudah ada 70 PO bus. Dari awal softlaunching sebanyak 50 PO bus," kata Sigit kepada Budi.

Dishub DKI Bantah Ada Terminal Bayangan di Pulo Gebang

Namun, Budi menilai dalam waktu sebulan angka tersebut bukanlah hal yang luar biasa. “Kita jangan berpuas diri kalau dari 50-70 itu bukan prestasi," kata Budi.

Ia pun meminta jajarannya dan didukung Pemprov DKI Jakarta agar lebih baik meningkatkan kerja agar terminal Pulogebang dapat beroperasi dengan baik.

Mudik 2018, Sistem Tiket Elektronik Kurang Peminat

Tak hanya itu, ia pun mengkritisi masalah transportasi penyanggah atau feeder ke terminal Pulogebang. "Saya minta Dirjen Perhubungan Darat feeder-nya permanen. Tolong direktur yang membawahi tongkrongin di situ. Katakanlah di Pulogadung dan Rawamangun," katanya.

Bahkan, menurutnya berlebihan jika dirinya tiga kali meninjau lokasi terminal yang dibangun dengan biaya ratusan miliar tersebut.

"Kalau tiga kali saya ke sini itu berlebihan. Tapi apa boleh buat konsisten kita lakukan itu dan di tempat lain juga. Ini dalam rangka pemberian pelayanan masyarakat lebih baik," katanya.

Penumpang mulai memadati Terminal Pulogebang di Jakarta Timur

Syarat SIKM Dihapus, Terminal Pulogebang Mulai Ramai

SIKM diganti Corona Likelihood Metric (CLM).

img_title
VIVA.co.id
20 Juli 2020